Thursday, July 14, 2016

FAKTOR PENDORONG DAN PENHALANG ASIMILASI

Faktor pendorong asimilasi

Terdapat beberapa faktor pendorong asimilasi, dan berikut ini adalah faktor faktornya :
1. Masing masing pendukung kebudayaan terdapat perbedaan, sehingga mereka saling melengkapi dan saling membutuhkan
2. Sikap saling menghargai antar orang dengan kebudayaannya masing-masing, saling mengakui kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihannya akan mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
3. Sikap terbuka antar golongan di dalam masyarakat sehingga membuat semakin cepatnya proses dari asimilasi
4. Timbulnya perkawinan campuran atau amalgamasi, ini adalah faktor yang menguntungkan bagi jalannya proses asimilasi
5. Masing masing kebudayaan mempunyai kesamaan dalam hal unsur-unsur kebudayaan, sehingga membuat masing masing masyarakat mempunyai kedekatan yang akan berdampak pada cepatnya proses asimilasi kebudayaan.

Faktor penghambat asimilasi

1.Adanya rasa takut  terhadap kebudayaan lain yang umumnya terjadi di antara masyarakat yang merasa rendah atau inferior dalam menghadapi kebudayaan luar yang lebih tinggi (superior).
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang menyebabkan sikap toleransi dan simpati yang kurang berkembang antara suku dan lainnya. 
3. Perasaan superioritas yang besar pada masing masing individu dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan yang lainnya
4. Kurangnya atau tidak adanya kebebasan untuk bergaul dengan masyarakat luar akibat terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu yang ada pada masyarakat
5. Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan keompok yang bersangkutan

STANDARD NEGARA MAJU INTERNATIONAL

Ciri-Ciri Negara Maju - Karakteristik atau ciri-ciri negara maju adalah sebagai berikut..
  • Standar kehidupan yang tinggi 
  • Angka kelahiran dan kematian yang rendah 
  • Angka usia harapan hidup tinggi
  • Persebaran penduduk terpusat di kota, yang berkaitan dengan industri
  • Angka buta huruf yang sangat rendah
  • Kegiatan ekonomi yang bertumpuh pada bidang industri dan jasa 

Pembahasan Pengertian Negara Berkembang dan Ciri-Ciri Negara Berkembang

Negara berkembang adalah suatu negara yang pendapatan rata-ratanya rendah, infastruktur relatif berkembang, dan indeks perkembangan manusia berada di bawah standar normal global. Kelompok negara ini memiliki pembangunan sosial terbelakang yang tampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia, seperti rendahnya usia harapan hidup (51 tahun), tingginya kematian bayi dan anak (177/1000). Di samping itu juga di tandai dengan jumlah penduduk yang besar dan tingginya angka pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh kurang sadarnya penduduk untuk melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) dan tingginya angka migrasi internal. 

Rata-rata pendapatan Nasional Bruto (PNB) di negara berkembang hanya USS$ 950, dengan laju pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah (3%) dengan angka inflasi tinggi yang mencapai 37%. Sarana komunikasi dan transportasi sangat terbatas, serta daya saing di pasar internasional sangat terbatas. Tabungan sektor swasta dan pemerintah sangat rendah, sementara utang luar negeri. Roda sektor swasta dan pemerintah sangat bergantung pada gabungan antara pinjaman luar negeri, bantuan negara donor dan investasi swasta dari luar negeri. 

Tingkat pengangguran di negara berkembang sangat tinggi, walaupun secara resmi tercatat 20%, namun kenyataannya bisa lebih tinggi dari angkat itu. Angka pengangguran terutama di alami oleh para wanita, laki-alki usia lebih dari 45 tahun, penyandang catat, dan penduduk yang buta huruf. 

Pengeluaran negara untuk sektor sosial sangat terbatas. Sebagian besar negara bahkan tidak menyediakan asuransi dan jaminan sosial untuk pengangguran, sakit, mati, hamil dan cacat. 

Persebaran Negara-Negara Berkembang di Dunia  - Negara-negara berkembang yang tersebar di wilayah dunia adalah sebagai berikut.. 
1. Benua Afrika 
2. Benua Asia (kecuali jepang dan singapura) 
3. Benua Amerika bagian tengah dan Amerika Selatan 

Ciri-Ciri Negara Berkembang - Karakteristik negara berkembang atau ciri-ciri negara berkembang adalah sebagai berikut..
  • Standar kehidupan yang sangat rendah 
  • Tingkat pendapatan yang rendah
  • Produktivitas yang masih rendah 
  • Angka beban ketergantungan tinggi
  • Angka pertumbuhan penduduk tinggi 
  • Besarnya angka pengangguran 
  • Ketergantungan pada sektor pertanian dan ekspor produk primer
  • Tingkat sempurnanya pasar dan ketersediaan informasi 
  • Ketergantungan dan kerapuhan dalam segala aspek hubungan internasional  
  • Kurangnya permodalan dalam pelaksanaan pembangunan 
  • Ketidakseimbangan laangan kerja dengan tengara kerja sehingga angka pengangguran terus meningkat, banyak penerapan teknologi yang tidak sesuai dengan kondisi setempat, dan adanya blokade perdagangan.  

Contoh Daftar Negara-Negara Maju dan Negara Berkembang Di Dunia 

    1. Daftar Negara Maju di Dunia

    a. Daftar Negara Maju Di Benua Eropa
    • Austria
    • Belgia
    • Denmark
    • Estonia
    • Finlandia
    • Perancis
    • Jerman
    • Republik Ceko
    • Yunani
    • Irlandia
    • Italia
    • Luxemburg
    • Belanda
    • Portugal
    • Rusia
    • Spanyol
    • Swedia
    • Britania Raya (Inggris)
    • Andorra
    • Hongaria
    • Islandia
    • Liechtenstein
    • Monako
    • Malta
    • Norwegia
    • San Marino
    • Slovenia
    • Swiss
    • Siprus
    • Vatikan
    b. Daftar Negara Maju di Benua Afrika
    Berdasarkan laporan terkini, tidak ada satupun negara maju di benua Afrika. Dahulu negara Libya merupakan negara maju namun setelah ada gejolak politik disana maka negara Libya tidak dimasukan lagi dalam daftar negara maju.
    c. Daftar Negara Maju di Benua Amerika 
    • Kanada
    • Amerika Serikat
    d. Daftar Negara Maju di Benua Asia 
    • Jepun
    • Singapura
    • Hong Kong
    • Korea Selatan
    • Israel
    • Taiwan
    e. Daftar Negara Maju di Benua Australia dan Oceania 
    • Australia
    • Selandia Baru

    2. Daftar Negara Berkembang di Dunia

    a. Daftar Negara Berkembang di Benua Eropa
    • Albania
    • Azerbaijan
    • Bosnia dan Herzegovina
    • Bulgaria
    • Belarus
    • Georgia
    • Kroasia
    • Kosovo
    • Latvia
    • Lithuania
    • Makedonia
    • Montenegro
    • Ukraina
    • Moldova
    • Polandia
    • Romania
    • Serbia
    • Turki
    b. Daftar Negara Berkembang di Benua Afrika
    • Algeria
    • Djibouti
    • Mesir
    • Djibouti
    • Libya
    • Mauritania
    • Maroko
    • Sudan
    • Sudan Selatan
    • Tunisia
    • Angola
    • Benin
    • Botswana
    • Burkina Faso
    • Burundi
    • Kamerun
    • Cape Verde
    • Republik Afrika Tengah
    • Chad
    • Komoro
    • Republik Demokratik Kongo
    • Republik Kongo
    • Ivory Coast
    • Guinea Khatulistiwa
    • Eritrea
    • Ethiopia
    • Gabon
    • Gambia
    • Ghana
    • Guinea
    • Guinea-Bissau
    • Kenya
    • Lesotho
    • Liberia
    • Madagaskar
    • Malawi
    • Mali
    • Mauritus
    • Mazambik
    • Namibia
    • Niger
    • Nigeria
    • Rwanda
    • Sao Tome and Principe
    • Senegal
    • Seychelles
    • Sierra Leone
    • Afrika Selatan
    • Swaziland
    • Tanzania
    • Togo
    • Uganda
    • Zambia
    • Zimbabwe
    c. Daftar Negara Berkembang di Benua Amerika
    •     Antigua dan Barbuda
    • Argentina
    • Bahama
    • Barbados
    • Belize
    • Bolivia
    • Brazil
    • Chili
    • Kolombia
    • Kosta Rika
    • Dominika
    • Republik Dominika
    • Ekuador
    • El Salvador
    • Grenada
    • Guatemala
    • Guyana
    • Haiti
    • Honduras
    • Jamaika
    • Meksiko
    • Nikaragua
    • Panama
    • Paraguay
    • Peru
    • St. Kitts and Nevis
    • St. Lucia
    • St. Vincent and the Grenadines
    • Suriname
    • Trinidad and Tobago
    • Uruguay
    • Venezuela
    d. Daftar Negara Berkembang di Benua Asia
    • Armenia
    • Kazakstan
    • Kirgistan
    • Mongolia
    • Tajikistan
    • Turkmenistan
    • Uzbekistan
    • Afghanistan
    • Bangladesh
    • Bhutan
    • Brunei Darussalam
    • Kamboja
    • Cina
    • Fiji
    • India
    • Indonesia
    • Kribati
    • Korea Utara
    • Laos
    • Malaysia
    • Maldives
    • Myanmar
    • Nepal
    • Pakistan
    • Palestina
    • Papua Nugini
    • Filipina
    • Samoa
    • Solomon
    • Sri Lanka
    • Thailand
    • Timor Leste
    • Tonga
    • Tuvalu
    • Vanuatu
    • Vietnam
    • Bahrain
    • Iran
    • Irak
    • Yordania
    • Kuwait
    • Libanon
    • Oman
    • Qatar
    • Arab Saudi
    • Suriah
    • Yaman
    • Uni Emirat Arab
    e. Daftar Negara Berkembang di Benua Australia dan Oceania
    • Fiji
    • Kribati
    • Kepulauan Marshall
    • Federasi Mikronesia
    • Nauru
    • Palau
    • Samoa
    • Solomon
    • Tonga
    • Tuvalu
    • Vanuatu

    PENCAPAIAN MALAYSIA TERHADAP WAWASAN 2020

    CABARAN PERTAMA. 


    Membina Bangsa Malaysia yang bersatupadu diletakkan sebagai cabaran pertama Wawasan 2020. Ini memberikan gambaran bahawa ia adalah cabaran terpenting. Gambaran ini adalah tepat kerana pembentukan bangsa yang bersatu dianggap syarat utama di dalam menjayakan segala cita-cita negara yang terkandung di dalam Wawasan 2020.




    Negara tidak mungkin dapat membangun di dalam apa bidang sekalipun jika sekiranya rakyat tidak dapat bersatu hati dan enggan bekerjasama. Kita akur dengan kata-kata seperti “Muafakat membawa berkat”. Kita akui kebijaksanaan kata-kata pusaka “Bulat air kerana pembentung, bulat manusia kerana muafakat.” Kita juga sering melaungkan “Bersatu Teguh Bercerai Runtuh”. Negara hanya dapat dibina di dalam suasana yang aman dan damai. Ketenteraman ini hanya dapat dijamin dengan adanya persefahaman di antara rakyat.




    Kita juga telah menyaksikan beberapa negara di dunia yang menderita akibat dilanda sengketa dan rusuhan kaum. Oleh itu Malaysia menjalankan berbagai usaha untuk menjauhkan rakyat dari bencana ini. Perpaduan di antara rakyat berbilang kaum adalah asas yang kukuh untuk pembinaan negara. Menerusi penyatuan dan perpaduan ini dapatlah kita berusaha menangani cabaran-cabaran seterusnya bagi merealisasikan wawasan gemilang sebagai bangsa Malaysia yang berkeyakinan, demokratik, makmur, bertolak ansur, liberal, saintifik, progresif, penyayang, bermoral dan beretika.

    Pengertian “Bangsa Malaysia yang Bersatupadu”


    Apakah yang kita maksudkan dengan ungkapan “Bangsa Malaysia yang Bersatupadu”? Apakah ciri-ciri yang terdapat pada bangsa Malaysia yang bersatupadu? Atau dengan kata lain, di dalam situasi bagaimanakah maka kita dapat menganggap yang negara telah berjaya mengatasi cabaran yang pertama ini.

    Bangsa Malaysia yang bersatupadu bererti:
    -Setiap rakyat dengan nyata dan ikhlas menerima negara Malaysia sebagai tanahair yang tunggal dengan kesetiaan yang tidak berbelah bagi.
    - Setiap rakyat merasa komited untuk menjayakan cita-cita negara. Ini bermakna matlamat negara telah dikongsi bersama oleh setiap rakyat.
    -Setiap rakyat dengan rasa bangga mengidentifikasikan diri sebagai warga Malaysia dan tidak seagai golongan sesuatu etinik, ras atau penghuni dari sesuatu wilayah atau daerah. Adalah amat ideal kalau semuanya mengamalkan cara hidup atau berbudaya Malaysia dan menghapuskan ciri-ciri yang menonjolkan pengenalan mereka sebagai berketurunan tertentu. Pendek kata mereka berjiwa Malaysia dan berupa Malaysia. Namun walaupun masih ada ciri-ciri keturunan dan kedaerahan yang diwarisi, mereka tidak akan membiarkannya menjaid sentimen sehingga mencetuskan persengketaan.
    - Setiap rakyat berpegang kepada nilai-nilai murni yang tidak bercanggah di antara satu sama lain dan tidak merasa perlu untuk berperang-perangan bagi menegakkan sesuatu pegangan hidup yang mungkin berbeza dengan orang lain. Di sini tetap wujud sikap bertolak ansur demi keharmonian bersama.

    Usaha untuk membina bangsa yang bersatupadu

    Apakah langkah yang sedang dijalankan bagi mencapai hasrat pembinaan bangsa Malaysia yang bersatupadu?
    Sebahagian dari langkah-langkah ini dapat dirumuskan oleh petikan ucapan Dato Seri Dr Mahathir di bawah ini,

    “Bagi mengukuhkan bangsa Malaysia yang bersatupadu, kita telah memperkenalkan pelbagai dasar-dasar dan program dalam tempoh tiga puluh tahun lalu selain Dasar Ekonomi Baru dan Dasar Pembangunan Nasional. Dasar-dasar tersebut termasu


    “Bagi mengukuhkan bangsa Malaysia yang bersatupadu, kita telah memperkenalkan pelbagai dasar-dasar dan program dalam tempoh tiga puluh tahun lalu selain Dasar Ekonomi Baru dan Dasar Pembangunan Nasional. Dasar-dasar tersebut termasuk Dasar Pendidikan Negara, Dasar Bahasa Kebangsaan dan Dasar Kebudayaan Kebangsaan. Perpaduan negara adalah matlamat penting dalam dasar dan program berkenaan. Kesemua dasar dan program ini boleh menyumbangkan ke arah hubungan sosial yang sihat di kalangan masyarakat majmuk, perkongsian nilai dan persepsi, persamaan ideniti sebagai rakyat Malaysia dan kebudayaan yang mengekalkan warisan bangsa.”

    Dr Mahathir berkata demikian semasa berucap di majlis makan malam anjuran Kelab Harvard di Kuala Lumpur pada 31 Januari 1992. Petikan ini menjelaskan bahawa Kerajaan telah melancarkan dasar-dasar yang bermatlamatkan penyatuan dan perpaduan rakyat.

    1. Dasar Ekonomi Baru (DEB) danDasar Pembangunan Nasional (DPN).

    DPN telah dilancarkan oleh Dr. Mahathir Mohamad pada 17 Jun 1991 bagi meneruskan hasrat yang terkandung di dalam Dasar Ekonomi Baru iaitu pembasmian kemiskinan dan penyusunan semula masyarakat untuk memperbaiki ketidakseimbangan sosial dan ekonomi antara kaum sebagai langkah pengukuhan perpaduan negara.
    DPN menggariskan eberapa startegi yang diantaranya jelas mencerminkan cita-cita memakmur dan membina bangsa yang bersatupadu. Ianya mengambil langkah-langkah agi memastikan pembangunan yang seimbang bagi sektor-sektor utama ekonomi untuk membolehkan pertumbuhan menjadi lebih sama rata dan saling melengkapi di antara satu dengan lain, memajukan sumber manusia dan mewujudkan tenaga kerja yang berdisiplin dan produktif serta meningkatkan kemahiran yang perlu bagi menghadapi cabaran pembangunan dalam masyarakat perindustrian melalui s satu budaya kecemerlangan tanpa menjejaskan matlamat penyususnan semula masyarakat.
    DPN juga bermatlamat untuk menghapuskan keadaan ketidakseimbangan sosial dan ekonomi negara untuk menggalakkan perkongsian faedah yang diperolehi dari pertumbuhan secara lebih adil dan saksama untuk semua rakyat Malaysia. Adalah menjadi cita-cita DPN bagi memperkukuh integrasi nasional dnegan mengurangkan jurang yang luas dalam pembangunan ekonomi antara negeri dan antara kawasan bandar dan luar bandar dan dengan ini berupaya membangun sebuah masyarakat progresif di mana kesejahteraan dinikmati oleh semua rakyat di samping memiliki sikap dan nilai kerohanian yang positif serta menghayati perasaan bangga dan cintakan negara.
    Usaha-usaha yang lebih gigih dilaksanakan untk mengurangkan ketidakseimbangan pembangunan di antara wilayah-wilayan khususnya di antara negeri Sabah dan Sarawak dengan negeri-negeri lain. Program pelaksanaan untuk mengatasi kemisikinan di bandar-bandar juga dipertingkatkan. Kemiskinan relatif akan dikurangkan menerusi penyediaan peluang yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan dan kemudahan awam. Bandar dan desa di bangunkan dengan lebih teratur pertumbuhan setinggan dikawal, peluang-peluang untuk peniaga dan pengusaha kecil dibuka.
    Penghapusan pengenalan kaum mengikut fungsi-fungsi ekonomi dan penyusnan semula hakmilik akan terus menjadi program penting di bawah strategi ini. Kedudukan ini boleh dicapai dengan perlaksanaan strategi meningkatkan gunatenaga dan penyertaan Bumiputera. Matlamat penyususnan semula gunatenaga akan memastikan corak gunatenaga di berbagai sektor dan pekerjaan dalam ekonomi mencerminkan komposisi berbagai kumpulan etnik dalam negara.

    2. Dasar Pendidikan Kebangsaan

    Dasar Pendidikan Kebangsaan bermatlamat untuk melahirkan satu masyarakat yang bersatupadu dan berdisiplin serta memenuhi keperluan tenaga rakyat yang lebih terlatih bagi pembangunan negara.
    Dengan hasrta ini lahirlah Falsafah Pendidikan Negara yang memberi penek Dasar Kebudayaan Kebangsaan

    Dasar Kebudayaan Kebangsaan menjadi garis panduan dalam membentuk, mewujud dan mengekalkan identiti negara di kalangan antarabangsa.
    Prinsip-prinsip Kebudayaan Kebangsaan yang telah dikenalpasti ialah:

    1) Berteraskan kepada kebudayaan rakyat asal rantau ini.
    Kebudayaan serantau ini digambarkan oleh persamaan –persamaan di bidang bahasa yang berasaskan keluarga bahasa Melayu –Austronesia, kedudukan geografi, pengalaman sejarah, kekayaan alam, kesenian dan nilai-nilai keperibadiannya.

    2) Unsur-unsur kebudayaan lain yang sesuai dan wajar.
    Unsur-unsur budaya lain seperti Cina, India, Arab, Barat dan lain-lain yang sesuai dan wajar boleh diberi pertimbangan dan penerimaan selagi tidak wujud percanggahan dengan Perlembagaan Negara dan prinsip-prinsip Rukunegara dan kepentingan nasional, serta asas-asas moral dan kerohanian sejagat amnya dan pada Islam sebagai agama rasmi negara khasnya.

    3) Islam Menjadi Unsur Yang Penting Dalam Pembentukan Kebudayaan Kebangsaan.

    Agama merupakan unsur penting dalam proses pembangunan negara serta pembentukan rakyat yang berakhlak dan berperiadi mulia. Penerimaan unsur-unsur budaya lain boleh dipertimbangkan selagi ia tidak mencemarkan kedudukan Islam sebagai agama rasmi.
    Dasar Pembangunan Nasional, Dasar Pendidikan Negara, Dasar Kebudayaan Kebangsaan dan segala usaha Kerajaan ini hanya akan berjaya jika semua warga negara mencapai taraf perpaduan yang sebenarnya.










    CABARAN KEDUA


    MEMBINA MASYARAKAT BERJIWA BEBAS, TENTERAM DAN BERKEYAKINAN






    Cabaran kedua Wawasan 2020 sepenuhnya berbunyi :’’Mewujudkan masyarakat yang berjiwabebas, tenteram dan maju dengan keyakinan terhadap diri sendiri, b angga dengan apa yang dicapai serta gagah menghadapi pelbagai masalah.’’


    Dari cabaran kedua kita dapat menyenaraikan sifat-sifat yang dikehendaki ada pada setiap rakyat atau bangsa Malaysia supaya mereka dapat membina sebuah negara yang maju di dalam setiap bidang.Sifat-sifat ini ialah:


    · Berjiwa bebas


    · mempunyai fikiran dan perasaan yang tenteram


    · sentiasa mahukan kemajuan


    · memiliki keyakinan terhadap kebolehandiri sendiri


    · merasa bangga dengan apa yang dicapai


    · gagahataukuatmenghadapipelbagaimasalah






    Cabaran kedua ini jelas tertumpu kepada factor pembinaan insan, faktor kejiwaan dan pembinaan semangat rakyat sebagai syarat penting di dalam pembinaan Negara maju.


    Secara ringkas ini dapat ditakrifkan:






    1)Berjiwabebas


    Jiwa yang bebas adalah jiwa yang tidak terkongkong dan terbelenggu dengan sesuatu fahaman hingga menolak pembaharuan dan kemajuan. Akibat dari cengkaman penjajah kita telah menyaksikan bagaimana rakyat begitu memandang tinggi kepada dunia Barat. Penjajah telah Berjaya sedikit sebanyak membunuh keyakinan rakyat terhadap diri sendiri. Sikap ini pernah disifatkan sebagai BerjiwaHamba. Pejuang-pejuang kemerdekaan juga terpaksa berhadapan dengan sikap ini dan berusaha menghapuskannya sebelum rakyat bersedia menyokong perjuangan menuntut kemerdekaan negara.






    Padatahun 1982, Dr. Mahathir telah memperkenalkan Dasar Pandang KeTimur sebagai satu usaha mengalihkan pandangan rakyat dari terlalu membesarkan kemajuan negara Barat. Rakyat diminta supaya beralih untuk melihat kebaikan yang terdapat di negara-negaraTimur seperti Jepun dan Korea. Dasar Pandang keTimur ialah usaha untuk mencari kekuatan dari nilai-nilai ketimuran termasuk nilai-nilaipositif yang kita warisi dari peradaban kitasendiri.






    Barat sebenarnya masih menjalankan berbagai-bagai taktik untuk menguasai kita. Dr.Mahathir pernah mengingatkan supaya sentiasa berwaspada kerana pada zaman ini terdapat penjajahan fikiran dalam bentuk baru.Misalnya terdapat sekumpulan manusia yang cuba menasihatkan rakyat supaya jangan bekerja kuat kerana kononnya ini akan menjadikan manusia sebagai robot, sebagai hamba kepada majikan, sebagai orang yang taksub dengan kebendaan. 


    Seterus nya Dr.Mahathir berkata, ‘’Mereka dari Negara maju, sudah mempengaruhi orang Malaysia dengan berbagai pendapat yang bertujuan supaya kita tidak bekerja dan oleh itu tidak dapat bertanding dengan mereka. Bilakah kita akan sedar bahawa kita telah dipermainkan oleh mereka, bahawa walaupun Negara telah dibebaskan, fikiran kita masih dijajah. Bilakah kita akan sedar bahawa masa depan kita bergantung kepada kesanggupan kita bekerja, dan bekerja dengan rajin, bukan sebagai hamba kepada upahan tetapi kerana tanggungjawab dan kesayangan kepada kebebasan dan maruahkita.’’ (Perutusan PM sempenaTahunBaru ’82).






    2)Memiliki perasaan dan fikiran yang tenteram


    Ketenteraman jiwa adalah sesuatu yang amat berharga. Bahkan ketenteraman boleh dianggap sebagai kebahagiaan.Seseorang amat memerlukan ketenteraman jiwa dan fikiran bagi menghadapi pelbagai cabaran di dalam dunia moden ini. Kita sedang menyaksikan bagaimana sesetengah masyarakat di dunia kucar-kacir akibat pembangunan fizikal tidak disembangi dengan pembinaan jiwa dan kekuatan rohani bagai menghadapi pelbagai cabaran.Ketenteraman jiwa juga berkait rapat dengan pembentukan akhlak dan penyuburan iman supaya sentiasa tidak hilang pedoman hidup. Ketenteraman dan ketenangan fikiran juga akan memungkinkan pelbagai penemuan idea dan inovasi yang meningkatkan lagi taraf kehidupan manusia.






    3)Membina bangsa yang gagah






    Wawasan 2020 bertujuan melahirkan satu bangsa yang kuat, kukuh dan tahan menghadapi segala ujian.Kegagahan juga bererti ketahanan fizikal dan mental, serta kekuatan dari segi kerohanian dan kejiwaan.


    Wawasan ini selaras dengan pandangan Islam khasnya hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud ‘’Bahawa seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan dikasihi Allah SWT daripadaseorangmukmin yang lemah.’’


    Ini menjelas kan bahawa kekuatan jasmani dan rohani, akal dan emosi perlulah diseimbangkan. Rakyat perlu mempunyai jiwa yang kuat dan tahan.Bagi menjamin kekuatan Negara lebih-lebih lagi ketika dunia sedang tercabar dengan berbagai anasir yang negatif.


    Selain dari bermatlamatkan pembinaan bangsa yang bersatu padu, system pendidikan di Negara kita juga berusaha mencipta insan yang sempurna dari segi fizikal dan mentalnya. Kita berpegang kepada hakikat bahawa otak yang baik berada di dalam badan yang sihat.


    Sebahagian besar masalah yang dihadapi oleh generasi muda masakini berpunca dari kelemahan mereka menghadapi cabaran di sekelilingnya. Kelemahan itu membuatkan mereka mudah terpengaruh dengan unsur-unsur negatif yang bertentangan dengan etika, akhlak, malah merosakkan akidah dan kehidupan. Jika kekuatan sebegini tidak dibina maka masa depan negara dan bangsa tidak akan terjamin.


    Terdapat hubungan yang rapat di antara wawasan membina kekuatan dan pembinaan jiwa.Cara untuk mengecap erti kebebasan yang sebenarnya ialah dengan membina kekuatan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi dan kejiwaan.Dengan penguasaan ilmu kita akan bebas untuk mengendalikan teraju Negara kita sendiri dan mampu berdiri sama tinggi dengan negara-negara maju di dunia. Sebaliknya, kelemahan akan menyebabkan kita terus bergantung kepada negara lain. Dr.Mahathir terus member penekanan kepada aspek ini.Mengikut Dr.Mahathir kekuatan ini ‘’…akan membebaskan kita daripada pergantungan sepanjang masa kepada ilmu dan kebolehan serta kekayaan negara-negara maju. Selagi kita jahil dalam bidang-bidang pengetahuan dan kecekapan yang terdapat di zaman ini, selama itulah kemerdekaan kita mudah digugat dan kita terpaksa tunduk kepada kuasa asing.’’(PerutusanPerdanaMenteri sempenaTahunBaru 1982).






    Jika kita terus bergantung kepada orang lain, selama itulah kita mudah diperhambakan.


    Dr.Mahathir mengingatkan bahawa Amerika Syarikat berusaha mencampuri urusan dalaman mana-mana Negara dengan alas an untuk menegakkan hak asasi kemanusiaan akhir-akhir ini.Motif tersembunyi adalah untuk memaksa Negara membangun tetap bergantung kepadanya sehingga Amerika Syarikat boleh mengambil sumber daya Negara membangun dengan bebasnya untuk kepentingan dan kejayaannya sendiri.


    Dengan terbinanya masyarakat Malaysia yang gagah kita akan menguasai teknologi dan tidak ketinggalan di belakang. Masyarakat Malaysia bergerak maju dengan penuh daya saing dan dinamik.Dengan fikiran yang terbuka rakyat Malaysia sentiasa bersedia untuk menerima perubahan dan kemajuan di samping dapat menilai dan menyesuaikan perubahan dengan nilai hidup yang unggul.






    Cabaran kedua ini membuktikan bahawa Wawasan 2020 bukanlahsemata-mata wawasan ekonomi yang tertumpu kepada pembangunan negara perindustriansemata-mata. Ianya tetap mementingkan aspek kerohanian dan pembinaan sikap positif serta nilai-nilai murni bagi mencapai kebahagiaan yang sebenarnya.










    CABARAN KETIGA






    MEMUPUK DAN MEMBINA MASYARAKAT 


    DEMOKRATIK YANG MATANG






    Cabaran ketiga ini memperlihatkan hasrat Wawasan 2020 untuk memupuk dan membina masyarakat demokratik yang matang, mengamalkan sistem demokrasi Malaysia yang berorientasikan masyarakat dan berasaskan muafakat dan musyawarah.


    Cabaran ini merujuk kepada corak Kerajaan dan pentadbiran kerana sebuah kerajaan yang bersih dan mantap adalah amat penting di dalam perjalanan dan pembangunan sesebuah negara. Sebuah negara yang tidak mempunyai kerajaan yang sah dan kukuh akan menghadapai kekacauan dan huru hara. Kita melihat bagaimana beberapa negara di dunia menjadi kucar-kacir akibat tidak ditadbir oleh kerajaan yang kuat dan diterima oleh rakyat. Kerajaan adalah payung yang melindungi rakyat. Kerajaan memegang teraju dan menentukan perjalanan negara. Kestabilan kerajaan adalah sesuatu yang amat diperlukan di dalam usaha kita untuk menuju taraf negara maju. 


    Oleh kerana itulah, Malaysia perlu mempunyai kerajaan yang kuat yang dapat melindungi dan meninggikan taraf hidup rakyat. Kita berpegang kepada sistem demokrasi kerana kita yakin bahawa ia adalah sistem yang terbaik. Rakyat Malaysia amat mengharapkan yang kemurnian demokrasi di negara ini akan terus terpelihara. Rakyat diberi hak untuk memilih Kerajaan kerana kita ingin memelihara hak sebagai warga negara Malaysia yang berdaulat.


    Memupuk dan membina masyarakat demokratik yang matang adalah cita-cita kita bersama. Dengan sistem demokratik yang matang bererti rakyat memiliki kebebasan dalam memilih kerajaan yang akan memegang teraju pemerintahan negara. Rakyat juga memiliki kebebasan untuk melahirkan pendapat dan idea. Kematangan di sini menunjukkan bahawa idea yang disuarakan oleh rakyat itu pula adalah idea yang matang dan bernas. Kematangan juga bererti rakyat menyuarakan sesuatu dengan penuh rasa tanggungjawab, dengan fikiran yang waras dan berlandaskan kepada kebenaran. Mereka menyuarakan sesuatu hanya setelah berfikir dengan teliti dan rasional dan sentiasa mengutamakan kepentingan golongan terbanyak.


    Rakyat yang berfikiran matang akan menggunakan hak-hak demokrasi mereka dengan cara yang sewajarnya. Mereka sentiasa peka akan keadaan di sekeliling dan sentiasa berusaha agar semua rakyat dilindungi. Jika ada sesuatu bantahan maka bantahan itu disampaikan dengan cara yang bersopan dan berbudaya. Sepertimana mereka mahukan pendapat mereka didengar dan dihormati mereka juga bersedia untuk mendengar dan menghormati fikiran orang lain. Masyarakat dikatakan telah matang dengan adanya sikap bertolak ansur dan bertoleransi sesama sendiri. Dengan kematangan ini tidak akan wujud kumpulan-kumpulan pelampau yang menuntut sesuatu dengan menggunakan kekerasan. Sifat-sifat kesederhanaan menjadi amalan masyarakat.


    Di dalam perkataan Dr. Mahathir “Sesebuah negara atau masyarakat hanya akan selamat dan stabil jika rakyatnya mempunyai sifat-sifat kesederhanaan. Kita harus ingat bahawa dalam mana-mana masyarakat pun tidak ada sesiapa yang akan mendapat semua kehendak hatinya. Sudah tentu ada pihak yang tidak puas hati dengan tuntutan pihak lain. Dengan itu perselisihan faham akan berlaku. apatah lagi dalam masyarakat berbilang kaum seperti Malaysia. Jika ada sikap yang rasional serta perasaan bertanggungjawab dan bertimbangrasa, maka perbezaan pendapat tidak akan membawa rusuhan. Sebaliknya akan wujud kesanggupan untuk bertolak ansur.” (Perutusan Tahun Baru 1992)


    Rakyat yang demokratik tidak membiarkan negara diperintah dengan cara kuku besi dan sentiasa berusaha agar setiap rakyat dilindungi. Unsur demokrasi di dalam masyarakat Melayu terlihat di dalam pepatah yang berbunyi “Raja adil raja disembah, raja zalim raja disanggah”.Oleh itu setiap orang tidak seharusnya membiarkan sesuatu kezaliman berlaku tanpa mengambil sebarang tindakan.


    Sebarang tindakan yang diambil untuk membetulkan pemimpin tidak boleh diambil dengan cara yang melanggar peraturan negara. Kedaulatan undang-undang perlu dipelihara. Setiap rakyat harus menghormati hak-hak yang telah dipersetujui bersama yang termaktub di dalam Perlembagaan Malaysia kerana perlembagaan itulah tonggak yang menegakkan negara.


    Sikap bertolak ansur antara kaum mesti diteruskan. Di dalam konteks ini, Perdana Menteri, Dr. Mahathir sering menekankan bahawa demokrasi bukanlah bererti kebebasan yang tidak terbatas. Beliau berkata “Demokrasi hanya boleh hidup, boleh mendatangkan kemajuan, kalau kita tahu menggunakan hak kita sebagai rakyat yang berpegang kepada demokrasi.” (Ucapan ketika melancarkan Gerakan Semarak di Lubuk Jong, Pasir Mas, Kelantan pada 6 Mac 1988)


    Memetik kata-kata Dato’ Seri Dr. Mahathir, “Kita perlu menjalankan tugas dan tanggungjawab kita menurut kehendak Perlembagaan, samada yang berhubung dengan politik,kewarganegaraan, peluang-peluang sosio ekonomi, bahasa, agama atau berkaitan dengan kuasa Kerajaan Pusat dan Negeri. Kita semua telah berikrar untuk menyempurnakan tugas dan tanggungjawab ini bila kita mencapai persetujuan dahulu. Ikrar yang dibuat ini mesti ditunaikan sepenuhnya dengan ikhlas dan jujur” (Ucapan di Majlis Makan Malam anjuran Kelab Harvard Malaysia, Kuala Lumpur, pada 31 Januari, 1992)


    Ini bererti rakyat merasa komited untuk menjamin kestabilan negara. Pemimpin yang demokratik juga bersedia menerima teguran dan sanggup bertindak mengikut pendapat yang bernas dalam usahanya untuk menjayakan Wawasan 2020. Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh Kerajaan adalah hasil kesanggupan Kerajaan membentuk pendekatan-pendekatan berdasarkan cadangan-cadangan baru dari dalam dan luar Kerajaan.


    Sikap terbuka Kerajaan akan diteruskan tetapi Kerajaan juga tidak akan lupa akan tanggungjawab terutamanya mengenai keselamatan dan kestabilan negara. Orang asing tidak berhak menentukan apa yang baik untuk negara ini. Hanya warganegara Malaysia sahaja yang berhak dan mereka boleh menyarankan pendirian mereka dengan cara yang tertib khususnya melalui proses pilihanraya yang diperuntukkanoleh Perlembagaan. Walau bagaimanapun kita merasa agak kesal bila mengetahui masih ramai rakyat negara ini yang tidak mendaftar sebagai pengundi. Kita merasa hairan kerana peratus rakyat yang keluar mengundi adalah rendah. Hal ini amat mendukacitakan kerana di sesetengah negara rakyat bermati-matian dan terpaksa bertumpah darah untuk mendapat hak mengundi. Di negara-negara lain rakyat terpaksa menempuh huru-hara bila diadakan pilihanraya. Seseorang rakyat yang keluar mengundi terpaksa pula menghadapi berbagai risiko. Malah ada yang terkorban di tengah jalan. Kita patut bersyukur yang keadaan sedemikiantidak berlaku di negara kita. Kita tidak perlu bersusah-payah untuk mendaftar sebagai pemilih. Malah ada gerakan melawat dari rumah ke rumah untuk mendaftar pemilih baru. Bila tiba hari mengundi kita akan dijemput dengan kereta hingga ke pintu pagar. Namun begitu masih ramai yang tidak mendaftar dan masih ramai yang tidak mahu keluar mengundi. Ini adalah realiti yang menyedihkan.


    Demokrasi dianggap sebagai sistem yang terbaik untuk menjamin kesejahteraan rakyat kerana pemimpin rakyat di negara yang demokratik sebenarnya terdiri dari rakyat sendiri, Pemimpin juga adalah rakyat yang telah dipilih oleh rakyat untuk memimpin. Mereka adalah rakyat yang telah dipilih oleh rakyat hanya untuk mewakili rakyat. Untuk bekerja bagi kepentingan rakyat supaya rakyat di negara ini dapat hidup lebih bahagia.


    Mengikut Dr. Mahathir demokrasi dipilih kerana kerajaan yakin akan kematangan rakyat untuk memilih kerajaan. “Kita telah memilih demokrasi sebgai dasar pemerintahan negara kita. Kita percaya rakyat bijak menentukan pilihan.Rakyat boleh dipercayai untuk menggunakan hak untuk memilih pemimpin-pemimpin yang boleh berkhidmat kepada mereka. Sebab itu kita dapat mendirikan kerajaan yang sentiasa memikirkan tentang kepentingan rakyat.” (Ucapan di pelancaran Gerakan Semarak, Kelantan, 6 Mac 1988).


    Mewujudkan Masyarakat Demokratik yang matang adalah penting untuk menjamin kestabilan negara. Dr. Mahathir mengingatkan “Kalau di negara kita ini asyik berlaku kekacauan politik maka kerajaan tidak dapat menumpukan masa untuk mempertingkatkan kemajuan. Kitalah yang akan rugi.” Oleh itu sistem demokrasi dan kemulian demokrasi haruslah dipelihara dengan sebaik-baiknya.


    CABARAN KEEMPAT






    MEWUJUDKAN SEBUAH MASYARAKAT 


    YANG BERMORAL DAN BERETIKA






    Cita-cita Wawasan 2020 ialah untuk membina Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian yang maju dengan taraf ekonomi yang mampan. Namun begitu matlamat yang ingin dicapai oleh Wawasan ini bukanlah di bidang ekonomi semata-mata kerana kemajuan yang dicita-citakan meliputi segenap bidang kehidupan. Perdana Menteri sering menjelaskan bahawa konsep maju yang sebenarnya ialah maju dari segi ekonomi, maruah dan martabat sebagai suatubangsa yang dihormati.


    Pencapaian kebendaan atau ekonomi semata-mata tidak menggambarkan atau membuktikan kemajuan yang sebenarnya. Apalah ertinya kekayaan material jika kehidupan anggota masyarakat terancam oleh berbagai jenayah yang berlaku di sekeliling mereka. Berjuta-juta rakyat menghadapi tekanan jiwa kerana berlaku berbagai masalah sosial seperti perpecahan keluarga. Fenomena yang berlaku di negara-negara maju pada masa ini seolah-olah menunjukkan bahawa semakin maju keupayaan teknologi manusia, semakin lemah daya tahan moralnya. Semakin maju sesebuah negara, semakin canggih pula cara penyelewengan dan penipuan yang berlaku di dalam bidang perdagangan atau politik. Di kota-kota besar, termasuk di Kuala Lumpur terdapat krisis moral yang membimbangkan. Oleh yang demikian kemajuan sesuatu bangsa tidak dapat diukur dari segi kebendaan semata-mata. Dr. Mahathir menerangkan “Sebenarnya Wawasan 2020 bertujuan mengimbangkan pembangunan material dengan pembangunan rohaniah”.


    Negara kita sedang menjalankan berbagai usaha bagi mencapai Wawasan 2020. Generasi muda menjadi golongan yang terpenting kerana merekalah yang akan mewarisi negara ini sebagai pemimpin dan sebagai penyumbang kepada kemajuannya. Segalanya akan gagal jika mereka tidak bersedia untuk menerima dan meneruskan tanggungjawab ini. Oleh itu adalah amat membimbangkan andainya masalah keruntuhan akhlak di kalangan remaja, masalah ponteng sekolah, penagihan dadah dan berbagai kejadian jenayah juvana tidak dapat dibendung dengan segera. Segala perancangan dan cita-cita negara akan gagal jika sekiranya kita tidak dapat mengatasi dan menghapuskan keruntuhan akhlak dan hakisan nilia-nilai murni yang sedang berlaku di kalangan rakyat terutama golongan remaja.


    Tercapai atau tidaknya cita-cita untuk membina negara maju terletak di bahu rakyat sendiri. Cita-cita ini hanya dapat dicapai jika setiap rakyat bersedia untuk bekerja dengan rajin,jujur berdisplin dan amanah. Segalanya akan gagal jika rakyat tidak rajin dan berdisplin. Tanpa sifat-sifat jujur dan amanah akan berlaku tipu menipu, yang satu cuba menjatuhkan dan merosakkan yang lain.


    Faktor manusia ialah yang paling penting di dalam menjayakan Wawasan 2020. Berjaya atau tidaknya Wawasan ini bergantung kepada kesanggupan dan kemampuan rakyat untuk bekerja dengan jujur dan bersungguh-sungguh. Kejayaan Wawasan tidak hanya bergantung kepada kecanggihan teknologi atau kesempurnaan sesuatu sistem yang diamalkan. Segala teknologi atau sistem yang canggih akan gagal jika rakyat tidak mengamalkan nilai-nilaimurni seperti kejujuran, kerajinan, berdisplin, amanah dan sebagainya.


    Sumber negara yang paling penting ialah rakyatnya. Pembangunan sumber tenaga manusia banyak bergantung kepada perubahan nilai dan sikap dikalangan penduduknya. Nilai-nilai yang dikongsi bersama akan membantu pemupuk budaya dan membina bangsa. Nilai dan sikap positif harus diamalkan. Menyedari hakikat inilah negara memberi penekanan kepada faktor pembangunan manusia. Kita memberi penekanan kepada sistem keluarga kerana keluarga yang sejahtera adalah asas kepada pembangunan masyarakat yang sejahtera. Anak-anak yang terdidik di dalam suasana keluarga yang penyayang akan membesar sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai positif, memiliki keyakinan diri dan mewarisi sifat-sifat yang murni.


    Dr. Mahathir memberi penekanan kepada kepentingan nilai-nilai murni di dalam menjayakan Wawasan. “ Kita harus sedar akan betapa pentingnya kita mengamalkan nilai-nilai dan cara-cara yang boleh menjayakan kita. Berjaya atau tidaknya seseorang, atau satu kaum, atau satu bangsa bergantung kepada sifat-sifat yang ada kepada individu, kaum ataupun bangsa itu. Jika pihak-pihak ini tidak rajin, tidak jujur, tidak mempunyai pandangan yang jauh, tidak tertib dan tidak mempunyai etika yang mulia, mereka tetap akan gagal.”


    Etika merupakan tingkah laku atau perangai yang boleh dibandingkan dengan tabiat dan kelakuan manusia. Tabiat terbina di atas tiga unsur iaitu ilmu, kemahiran dan keinginan. Untuk membentuk etika yang baik mestilah seseorang itu memiliki ilmu pengetahuan, kemahiran dan keinginan yang tinggi. Ketiga-tiga unsur penting itu perlu diasah dan dipupuk dan seterusnya dihayati bagi melahirkan individu yang dinamik dan dapat meningkatkan hasil kerja yang cemerlang.


    Islam mengajar umatnya untuk mengutamakan kejujuran. Setiap amal ibadat mesti didahului dengan niat dan setiap insan diberi ganjaran pahala mengikut niatnya. Displin juga menjadi pegangan Islam kerana jemaah yang hendak bersembahyang diingatkan supaya membetulkan saf-saf. Kemajuan tercapai bila anggota masyarakat terdidik dan menjalankan hidupnya dengan berperaturan atau displin. Menghormati dan mengurus waktu dengan sempurna adalah juga ciri penting di dalam Islam. Dengan moral dan etika yang tinggi terbentuklah masyarakat yang berbudaya tinggi yang mengutamakan kejujuran, displin, etika kerja, kegigihan, daya tahan, daya saing, adil, berbudi, produktiviti, kecemerlangan, musyawarah, muafakat, demokratis, adil, berbudi, kebajikan, penyayang, nilai kekeluargaan, bertanggungjawab dan apa saja nilai yang positif dan dinamik. Islam juga percaya bahawa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan ia suka kepada segala yang baik dan ia benci pada segala yang buruk.


    Dengan masyarakat yang bermoral dan beretika bangsa Malaysia akan mempunyai identiti yang sendiri yang dapat dicontohi oleh seluruh dunia. Negara Malaysia akan menjadi maju dari segi ekonomi dan berkualiti dan menghayati satu set nilai universal, yang memungkinkan kewujudan warganegara yang maju dalam bidang kerohanian dan kejiwaan. Kita sedang menjalankan berbagai usaha untuk membina negara maju. Sebagai negara berbilang kaum kita boleh memilih beberapa nilai-nilai bersama yang penting seperti toleransi, berdisplin, hormat-menghormati.


    Sistem keluarga adalah asas terbaik bagi pembinaan masyarakat yang bermoral dan beretika. Di samping itu Dasar Pendidikan Kebangsaan juga diasaskan kepada hasrat yang sama. Falsafah Pendidikan memberi penekanan kepada usaha melahirkan insan yang berilmu dan berakhlak, seimbang dan harmonis, yang boleh mencapai kesejahteraan diri dan memberi sumbangan kepada keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara. Falsafah Pendidikan Negara mementingkan kemajuan potensi insan yang seimbang dan harmonis. Generasi muda tidak sahaja didedahkan dengan kepentingan ilmu pengetahuan, menguasai aspek kemahiran tetapi juga mempunyai akhlak yang baik. Generasi penerus ini harus menerima pendidikan yang berkualiti, dan disepadukan pembentukan akal-fikir, nilai-budi dan keterampilannya. Mereka akan memiliki keupayaan bersaing di segenap bidang yang melibatkan pembangunan dan kemajuan. Mereka ini diharapkan akan dapat memerangi dan mencegah perkara-perkara yang boleh meruntuhkan kemuliaan dirinya.


    Di dalam membina masyarakat bermoral dan beretika ini kita menghadapi berbagai ancaman. Teknologi komunikasi yang canggih menyebabkan kita menerima beberapa maklumat dari luar negeri. Teknologi dan pelaburandari luar negara mempunyai unsur-unsur yang negatif. Di dalam negeri pulaada beberapa golongan yang mengeksploitasikan pembangunan ekonomi yang pesat untuk mencari kekayaan sendiri tanpa mengambil kira apakah kesannya kepada generasi muda dan golongan yang tidak boleh mempertahankan diri sendiri. Di samping itu ada juga ancaman dari dalam diri setiap individu itu sendiri. Manusia sentiasa lemah untuk mempertahankan diri dari unsur negatif sehingga Islam menganggap melawan kecenderungan kepada keburukan itu sebagai jihad yang besar. Kisah dalam sejarah Islam ada menyebut tentang kepulangan masyarakat Islam ke Madinah setelah menang di medan perang. Mereka melaung-laungkan “Kami ini pulang dari al-Jihadul-Asrar (peperangan kecil) dan kembali untuk menghadapi al-Jihadul-Akbar (peperangan besar)”. Mengapa mereka mengatakan mereka akan menghadapi peperangan yang lebih besar sedangkan mereka kembali ke kota yang aman? Sebenarnya peperangan besar yang mereka maksudkan ialah satu faktor yang akan menghalang usaha ke arah kebaikan dan faktor itu ialah hasutan yang datangnya dari jiwa kita sendiri, yang sentiasa menghasut kita agar kita melakukan perkara-perkara yang buruk yang counter-produktif terhadap usaha-usaha murni yang dilakukan oleh keluarga dan kerajaan.










    Sumber pembinaan masyarakat bermoral dan beretika ialah agama, budaya dan tradisi. Nilai murni boleh dibina melalui keluarga, institusi-institusi sosial seperti sekolah dan tempat bekerja. Masyarakat harus membantu segala usaha untuk memupuk nilai-nilai murni di dalam menjayakan Wawasan 2020.














    CABARAN KELIMA 


    MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG MATANG, LIBERAL DAN TOLERANSI


    Di dalam mencapai Wawasan 2020 Malaysia memerlukan suasana yang stabil, harmonis dan tenteram. Hanya di dalam suasana yang tenteram rakyat dapat menumpukan perhatian kepada pekerjaan mereka dan dapat memberikan hasil yang baik untuk kepentingan negara. Hanya di dalam keadaan yang tenang, rakyat dapat menyumbangkan buah fikiran bagi memajukan negara. Keadaan yang tenteram ini tidak akan wujud seandainya rakyat sering bersengketa dan berpecah belah. Oleh itu Cabaran Wawasan 2020 yang kelima yang perlu ditangani ialah mewujudkan masyarakat yang matang, liberal dan toleransi.


    Masyarakat yang matang bererti masyarakat yang dapat berfikir secara rasional dan tidak emosional. Mereka berfikiran luas dan sentiasa menimbangkan dengan saksama sama ada sesuatu tindakan itu akan membawa kebaikan kepada semua rakyat. Masyarakat yang matang tidak akan bertindak dengan melulu tanpa berfikir panjang.


    Masyarakat Liberal bererti masyarakat yang telah bebaskan diri dari fahaman yang sempit. Masyarakat yang liberal akan berfikiran terbuka untuk menerima pengetahuan baru, dan sentiasa bersedia menimbang buah fikiran yang diberikan oleh orang lain.


    Sikap Bertoleransi amat penting di dalam masyarakat yang berbilang kaum seperti di Malaysia. Sikap liberal dan bertoleransi ini diperlukan bagi keamanan negara. Tanpa sikap toleransi akan tercetus pergeseran kaum yang membahayakan negara kerana sensitiviti isu kaum dan agama mudah mengakibatkan keretakan, pecah-belah dan ketegangan. Masyarakat yang matang, liberal dan bertoleransi adalah syarat yang diperlukan bagi membina sebuah bangsa Malaysia yang bersatu padu seperti mana yang digariskan pada Cabaran Pertama Wawasan 2020.


    Seperti yang kita maklum, rakyat Malaysia menganut berbilang agama. Perlembagaan Malaysia mengiktiraf Islam sebagai agama rasmi di samping memberi kebebasan kepada penganut-penganut agama lain untuk mengamalkan agama mereka. Hal ini tidak sepatutnya menjadi penghalang kepada perpaduan negara kerana semua agama mengajar manusia untuk berbaik-baik di antara satu sama lain. Rakyat Malaysia boleh mengamalkan nilai-nilai murni yang diajar oleh agama masing-masing.


    Perkara ini amat jelas di dalam agama Islam Al-Quran menyebut “Dan kami telah jadikan kamu semua (manusia) berbangsa-bangsa dan berpuak-puak untuk saling kenal mengenali, saling tahu mengetahui antara satu sama lain dan sesungguhnya manusia yang paling mulia di sisi Allah ialah manusia yang paling bertaqwa kepadaNya”.


    Ini bererti umat Islam harus sedar bahawa manusia ini terpaksa hidup dengan kenyataan bahawa terdapat banyak kaum di sekeliling mereka. Allah s.w.t. juga telah menyeru. “Hendaklah kamu tolong-menolong, berbaik-baik dan bekerjasama dalam perkara yang membawa kepada kebaikan, kebajikan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Dan jangan kamu bekerjasama, tolong-menolong dalam perkara yang menyahut dosa dan permusuhan”


    Jika masyarakat Malaysia telah matang, bersikap liberal dan bertoleransi tidak ada masalah bagi rakyat untuk bekerjasama di antara satu sama lain. Kerjasama yang diseru ialah dalam perkara-perkara kebaikan dan ditegah bekerjasama dalam perkara-perkara yang membawa kerosakan.


    Apakah langkah-langkah yang boleh diambil dalam usaha kita untuk mewujudkan masyarakat yang matang, liberal dan bertoleransi ini? Salah satu langkah yang berkesan ialah untuk semua komuniti berusaha memupuk nilai-nilai seperti bertolak ansur dan sebagainya di dalam komuniti masing-masin. Kebanyakan agama dalam dunia ini memang sentiasa memberi penekanan bahawa perasaan muhibah adalah lebih baik dari pergaduhan. Kita boleh mewujudkan penyatuan kaum yang kuat di Malaysia sekiranya kita dapat mengambil satu set nilai-nilai universal untuk semua kaum. Tiap kaum boleh memainkan peranannya dari segi mendidik komuniti masing-masing dengan mendidik anak-anak supaya berpegang kepada satu set nilai yang baik supaya setiap individu bersedia untuk bekerjasama tanpa mengira keturunan dan agama.


    Di dalam Islam tidak ada masalah sama sekali untuk bekerjasama dengan orang yang bukan Islam. Islam mengajar umatnya untuk mencari kesejahteraan dunia dan akhirat dan tidak menghalang mereka bekerjasama dalam mempertingkatkan kesejahteraan bersama Kematangan fikiran, sikap liberal dan bertoleransi ini dihargai oleh Islam yang menyeru umatnya mempertingkatkan ilmu pengetahuan walaupun di negara yang bukan negara Islam. Ini jelas dilihat dari hadis yang bermaksud “ Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China”.


    Langkah ke arah toleransi kaum juga diambil melalui Dasar Pendidikan Kebangsaan dan Dasar Kebudayaan Kebangsaan. Beberapa strategi Dasar pendidikan Kebangsaan bermatlamat untuk melahirkan satu masyarakat yang bersatu padu dan berdisiplin. Di antara strategi pelaksanaannya ialah menjadikan Bahasa Kebangsaan sebagai bahasa pengantar yang utama, mengadakan kurikulum yang sama dan berorientasikan Malaysia bagi semua jenis sekolah, mempertingkatkan pendidikan kerohanian, moral dan disiplin serta menggalakkan aktiviti kokurikulum yang memupuk disiplin seperti pasukan-pasukan beruniform.


    Di samping keluarga dan sekolah, pengaruh yang seterusnya ialah media massa. Media massa mempunyai peranan penting di dalam menangani cabaran kelima ini. Media massa boleh mendidik dan menyuburkan nilai-nilai murni seperti hormat menghormati, bertolak ansur dan bertoleransi. Media massa patut mendedahkan anak-anak kepada aspek-aspek budaya lain supaya mereka lebih memahami dan dapat menerima cara hidup yang berlainan. Pepatah Melayu ada menyatakan, “ Tak kenal maka tak cinta”.


    Seluruh rakyat Malaysia juga mestilah sentiasa mengingati dan mengambil iktibar dari sejarah negara. Pada zaman Kesultanan Melaka penduduk-penduduk yang berbagai kaum sudah dapat menerima satu kebudayaan yang memang telah berakar umbi di Melaka. Misalnya, orang Cina telah berjaya menyesuaikan diri dengan persekitaran tempatan hingga terbentuknya masyarakat Cina Peranakan yang lebih dikenali sebagai masyarakat Baba dan Nyonya yang telah pun menerima beberapa unsur kebudayaan tempatan. Setiap rakyat wajib mengingati sejarah negara di dalam mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan yang dicapai ialah hasil kerjasama di antara kaum yang telah bersetuju dengan beberapa perkara yang menjadi asas Kemerdekaan dan Perlembagaan negara. Setiap rakyat harus memahami bagaimana Perlembagaan mengiktiraf keistimewaan kedudukan bumiputera dan hak kerakyatan bagi bukan Melayu, yang layak dan memilih untuk menjadi warganegara. Dengan persetujuan semua kaum juga agama Islam diiktiraf sebagai agama rasmi Malaysia.


    Mewujudkan masyarakat matang, liberal dan bertoleransi ini adalah amat penting kerana Malaysia tentu tidak mahu peristiwa malang 13 Mei 1969 berulang lagi. Tanpa masyarakat yang matang, liberal dan toleransi ini Wawasan 2020 tidak akan menjadi kenyataan malah seluruh negara akan terjerumus ke jurang kehancuran. 






















    SEMBILAN CABARAN WAWASAN 2020


    SEMBILAN CABARAN WAWASAN 2020






    CABARAN KEEMPAT






    MEWUJUDKAN SEBUAH MASYARAKAT 


    YANG BERMORAL DAN BERETIKA






    Cita-cita Wawasan 2020 ialah untuk membina Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian yang maju dengan taraf ekonomi yang mampan. Namun begitu matlamat yang ingin dicapai oleh Wawasan ini bukanlah di bidang ekonomi semata-mata kerana kemajuan yang dicita-citakan meliputi segenap bidang kehidupan. Perdana Menteri sering menjelaskan bahawa konsep maju yang sebenarnya ialah maju dari segi ekonomi, maruah dan martabat sebagai suatubangsa yang dihormati.


    Pencapaian kebendaan atau ekonomi semata-mata tidak menggambarkan atau membuktikan kemajuan yang sebenarnya. Apalah ertinya kekayaan material jika kehidupan anggota masyarakat terancam oleh berbagai jenayah yang berlaku di sekeliling mereka. Berjuta-juta rakyat menghadapi tekanan jiwa kerana berlaku berbagai masalah sosial seperti perpecahan keluarga. Fenomena yang berlaku di negara-negara maju pada masa ini seolah-olah menunjukkan bahawa semakin maju keupayaan teknologi manusia, semakin lemah daya tahan moralnya. Semakin maju sesebuah negara, semakin canggih pula cara penyelewengan dan penipuan yang berlaku di dalam bidang perdagangan atau politik. Di kota-kota besar, termasuk di Kuala Lumpur terdapat krisis moral yang membimbangkan. Oleh yang demikian kemajuan sesuatu bangsa tidak dapat diukur dari segi kebendaan semata-mata. Dr. Mahathir menerangkan “Sebenarnya Wawasan 2020 bertujuan mengimbangkan pembangunan material dengan pembangunan rohaniah”.


    Negara kita sedang menjalankan berbagai usaha bagi mencapai Wawasan 2020. Generasi muda menjadi golongan yang terpenting kerana merekalah yang akan mewarisi negara ini sebagai pemimpin dan sebagai penyumbang kepada kemajuannya. Segalanya akan gagal jika mereka tidak bersedia untuk menerima dan meneruskan tanggungjawab ini. Oleh itu adalah amat membimbangkan andainya masalah keruntuhan akhlak di kalangan remaja, masalah ponteng sekolah, penagihan dadah dan berbagai kejadian jenayah juvana tidak dapat dibendung dengan segera. Segala perancangan dan cita-cita negara akan gagal jika sekiranya kita tidak dapat mengatasi dan menghapuskan keruntuhan akhlak dan hakisan nilia-nilai murni yang sedang berlaku di kalangan rakyat terutama golongan remaja.


    Tercapai atau tidaknya cita-cita untuk membina negara maju terletak di bahu rakyat sendiri. Cita-cita ini hanya dapat dicapai jika setiap rakyat bersedia untuk bekerja dengan rajin,jujur berdisplin dan amanah. Segalanya akan gagal jika rakyat tidak rajin dan berdisplin. Tanpa sifat-sifat jujur dan amanah akan berlaku tipu menipu, yang satu cuba menjatuhkan dan merosakkan yang lain.


    Faktor manusia ialah yang paling penting di dalam menjayakan Wawasan 2020. Berjaya atau tidaknya Wawasan ini bergantung kepada kesanggupan dan kemampuan rakyat untuk bekerja dengan jujur dan bersungguh-sungguh. Kejayaan Wawasan tidak hanya bergantung kepada kecanggihan teknologi atau kesempurnaan sesuatu sistem yang diamalkan. Segala teknologi atau sistem yang canggih akan gagal jika rakyat tidak mengamalkan nilai-nilaimurni seperti kejujuran, kerajinan, berdisplin, amanah dan sebagainya.


    Sumber negara yang paling penting ialah rakyatnya. Pembangunan sumber tenaga manusia banyak bergantung kepada perubahan nilai dan sikap dikalangan penduduknya. Nilai-nilai yang dikongsi bersama akan membantu pemupuk budaya dan membina bangsa. Nilai dan sikap positif harus diamalkan. Menyedari hakikat inilah negara memberi penekanan kepada faktor pembangunan manusia. Kita memberi penekanan kepada sistem keluarga kerana keluarga yang sejahtera adalah asas kepada pembangunan masyarakat yang sejahtera. Anak-anak yang terdidik di dalam suasana keluarga yang penyayang akan membesar sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai positif, memiliki keyakinan diri dan mewarisi sifat-sifat yang murni.


    Dr. Mahathir memberi penekanan kepada kepentingan nilai-nilai murni di dalam menjayakan Wawasan. “ Kita harus sedar akan betapa pentingnya kita mengamalkan nilai-nilai dan cara-cara yang boleh menjayakan kita. Berjaya atau tidaknya seseorang, atau satu kaum, atau satu bangsa bergantung kepada sifat-sifat yang ada kepada individu, kaum ataupun bangsa itu. Jika pihak-pihak ini tidak rajin, tidak jujur, tidak mempunyai pandangan yang jauh, tidak tertib dan tidak mempunyai etika yang mulia, mereka tetap akan gagal.”


    Etika merupakan tingkah laku atau perangai yang boleh dibandingkan dengan tabiat dan kelakuan manusia. Tabiat terbina di atas tiga unsur iaitu ilmu, kemahiran dan keinginan. Untuk membentuk etika yang baik mestilah seseorang itu memiliki ilmu pengetahuan, kemahiran dan keinginan yang tinggi. Ketiga-tiga unsur penting itu perlu diasah dan dipupuk dan seterusnya dihayati bagi melahirkan individu yang dinamik dan dapat meningkatkan hasil kerja yang cemerlang.


    Islam mengajar umatnya untuk mengutamakan kejujuran. Setiap amal ibadat mesti didahului dengan niat dan setiap insan diberi ganjaran pahala mengikut niatnya. Displin juga menjadi pegangan Islam kerana jemaah yang hendak bersembahyang diingatkan supaya membetulkan saf-saf. Kemajuan tercapai bila anggota masyarakat terdidik dan menjalankan hidupnya dengan berperaturan atau displin. Menghormati dan mengurus waktu dengan sempurna adalah juga ciri penting di dalam Islam. Dengan moral dan etika yang tinggi terbentuklah masyarakat yang berbudaya tinggi yang mengutamakan kejujuran, displin, etika kerja, kegigihan, daya tahan, daya saing, adil, berbudi, produktiviti, kecemerlangan, musyawarah, muafakat, demokratis, adil, berbudi, kebajikan, penyayang, nilai kekeluargaan, bertanggungjawab dan apa saja nilai yang positif dan dinamik. Islam juga percaya bahawa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan ia suka kepada segala yang baik dan ia benci pada segala yang buruk.


    Dengan masyarakat yang bermoral dan beretika bangsa Malaysia akan mempunyai identiti yang sendiri yang dapat dicontohi oleh seluruh dunia. Negara Malaysia akan menjadi maju dari segi ekonomi dan berkualiti dan menghayati satu set nilai universal, yang memungkinkan kewujudan warganegara yang maju dalam bidang kerohanian dan kejiwaan. Kita sedang menjalankan berbagai usaha untuk membina negara maju. Sebagai negara berbilang kaum kita boleh memilih beberapa nilai-nilai bersama yang penting seperti toleransi, berdisplin, hormat-menghormati.


    Sistem keluarga adalah asas terbaik bagi pembinaan masyarakat yang bermoral dan beretika. Di samping itu Dasar Pendidikan Kebangsaan juga diasaskan kepada hasrat yang sama. Falsafah Pendidikan memberi penekanan kepada usaha melahirkan insan yang berilmu dan berakhlak, seimbang dan harmonis, yang boleh mencapai kesejahteraan diri dan memberi sumbangan kepada keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara. Falsafah Pendidikan Negara mementingkan kemajuan potensi insan yang seimbang dan harmonis. Generasi muda tidak sahaja didedahkan dengan kepentingan ilmu pengetahuan, menguasai aspek kemahiran tetapi juga mempunyai akhlak yang baik. Generasi penerus ini harus menerima pendidikan yang berkualiti, dan disepadukan pembentukan akal-fikir, nilai-budi dan keterampilannya. Mereka akan memiliki keupayaan bersaing di segenap bidang yang melibatkan pembangunan dan kemajuan. Mereka ini diharapkan akan dapat memerangi dan mencegah perkara-perkara yang boleh meruntuhkan kemuliaan dirinya.


    Di dalam membina masyarakat bermoral dan beretika ini kita menghadapi berbagai ancaman. Teknologi komunikasi yang canggih menyebabkan kita menerima beberapa maklumat dari luar negeri. Teknologi dan pelaburandari luar negara mempunyai unsur-unsur yang negatif. Di dalam negeri pulaada beberapa golongan yang mengeksploitasikan pembangunan ekonomi yang pesat untuk mencari kekayaan sendiri tanpa mengambil kira apakah kesannya kepada generasi muda dan golongan yang tidak boleh mempertahankan diri sendiri. Di samping itu ada juga ancaman dari dalam diri setiap individu itu sendiri. Manusia sentiasa lemah untuk mempertahankan diri dari unsur negatif sehingga Islam menganggap melawan kecenderungan kepada keburukan itu sebagai jihad yang besar. Kisah dalam sejarah Islam ada menyebut tentang kepulangan masyarakat Islam ke Madinah setelah menang di medan perang. Mereka melaung-laungkan “Kami ini pulang dari al-Jihadul-Asrar (peperangan kecil) dan kembali untuk menghadapi al-Jihadul-Akbar (peperangan besar)”. Mengapa mereka mengatakan mereka akan menghadapi peperangan yang lebih besar sedangkan mereka kembali ke kota yang aman? Sebenarnya peperangan besar yang mereka maksudkan ialah satu faktor yang akan menghalang usaha ke arah kebaikan dan faktor itu ialah hasutan yang datangnya dari jiwa kita sendiri, yang sentiasa menghasut kita agar kita melakukan perkara-perkara yang buruk yang counter-produktif terhadap usaha-usaha murni yang dilakukan oleh keluarga dan kerajaan.


    Sumber pembinaan masyarakat bermoral dan beretika ialah agama, budaya dan tradisi. Nilai murni boleh dibina melalui keluarga, institusi-institusi sosial seperti sekolah dan tempat bekerja. Masyarakat harus membantu segala usaha untuk memupuk nilai-nilai murni di dalam menjayakan Wawasan 2020.









































    CABARAN KELIMA


    MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG MATANG, LIBERAL DAN TOLERANSI






    Di dalam mencapaiWawasan 2020 Malaysia memerlukansuasana yang stabil, harmonisdantenteram.Hanya di dalamsuasana yang tenteramrakyatdapatmenumpukanperhatiankepadapekerjaanmerekadanmemberikanhasil yang baikuntukkepentingannegara.Keadaan yang tenteraminitidakakanwujudseandainyarakyatseringbersengketadanberpecahbelah. OlehituCabaranWawasan 2020 yang kelima yang perluditanganiialahmewujudkanmasyarakat yang matang, liberal dantoleransi.






    Masyarakat yang matangberertimasyarakat yang dapatberfikirsecararasionaldantidakemosional.Merekaberfikiranluasdansentiasamenimbangkandengansaksamasamaadasesuatutindakanituakanmembawakebaikankepadasemuarakyat. Masyarakat yang matangtidakakanbertindakdenganmelulutanpaberfikirpanjang. 






    Masyarakat Liberal berertimasyarakat yang telahmembebaskandiridarifahaman yang sempit.Masyarakat yang liberal akanberfikiranterbukauntukmenerimapengetahuanbaru, dansentiasabersediamenimbangbuahfikiran yang diberikanoleh orang lain.


    SikapBertoleransiamatpenting di dalammasyarakat yang berbilangkaumseperti di Malaysia.Sikap liberal danbertoleransiinidiperlukanbagikeamanan Negara.Tanpasikaptoleransiakantercetuspergeserankaum yang membahayakannegarakeranasensitivitiisukaumdan agama mudahmengakibatkankeretakan, pecah-belahdanketegangan. Masyarakat yang matang, liberal danbertoleransiadalahsyarat yang diperlukanbagimembinasebuahbangsa Malaysia yang bersatupadusepertimana yang digariskanpadaCabaranPertamaWawasan 2020.






    Seperti yang kitamaklum, rakyat Malaysia menganutberbilang agama.Perlembagaan Malaysia mengiktiraf Islam sebagai agama rasmi di samping member kebebasan kepada penganut-penganut agama lain untukmengamalkan agama mereka. Hal ini tidak sepatutnya menjadi penghalang kepada perpaduan Negara kerana semua agama mengajar manusia untuk berbaik-baik di antara satusama lain. Rakyat Malaysia boleh mengamalkan nilai-nilai murni yang diajar oleh agama masing-masing.






    Perkara ini amat jelas di dalam agama Islam seperti ayat Al-Quran yang bermaksud ‘’Dan Kami telah jadikankamusemua (manusia) berbangsa-bangsadanberpuak-puakuntuksalingkenal-mengenali, salingtahumengetahuiantarasatusama lain dansesungguhnyamanusia yang paling mulia di sisi Allah ialahmanusia yang paling bertaqwakepadaNya.’’






    Iniberertiumat Islam harussedarbahawamanusia in terpaksahidupdengankenyataanbahawaterdapatbanyakkaum di sekelilingmereka.Allah SWT jugatelahmenyeru ‘’Hendaklahkamutolong-menolong, berbaik-baikdanbekerjasamadalamperkara yang membawakepadakebaikan, kebajikandanketaqwaankepadaTuhan.Dan jangankamubekerjasama, tolong-menolongdalamperkara yang menyahutdosadanpermusuhan.’’






    Jikamasyarakat Malaysia telahmatang, liberal danbertoleransitidakadamasalahbagirakyatuntukbekerjasama di antarasatusama lain. Kerjasama yang diseruialahdalamperkara-perkarakebaikandanditegahbekerjasamadalamperkara-perkra yang membawakerosakan.






    Apakahlangkah-langkah yang bolehdiambil di dalamusahakitauntukmewujudkanmasyarakat yang matang, liberal danbertoleransiini?Salah satulangkah yang berkesanialahuntuksemuakomunitiberusahamemupuknilai-nilaisepertibertolakansurdansebagainya di dalamkomunitimasing-masing.Kebanyakan agama di dalamduniainimemangsentiasamemberipenekananbahawaperasaanmuhibahadalahlebihbaikdaripergaduhan. Kita bolehmewujudkanpenyatuankaum yang kuat di Malaysia sekiranyakitadapatmengambilsatu set nilai-nilai universal untuksemuakaum. Tiapkaumbolehmemainkanperanannyadarisegimendidikkomunitimasing-masingdenganmendidikanak-anaksupayaberpegangkepadasatu set nilai yang baiksupayasetiapindividubersediauntukbekerjasamatanpamengiraketurunandan agama.


    Di dalam Islam tidakadamasalahsamasekaliuntukbekerjasamadengan orang yang bukan Islam. Islam mengajarumatnyauntukmencarikesejahteraanduniadanakhiratdantidakmenghalangmerekabekerjasamadalammempertingkatkankesejahteraanbersama. Kematanganfikiran, sikap liberal danbertoleransiinidihargaioleh Islam yang menyeruumatnyamempertingkatilmupengetahuanwalaupun di negara yang bukannegara Islam.Inijelasdilihatdarihadis yang bermaksud ‘’Tuntutlahilmuwalaupunkenegeri China.’’






    LangkahkearahtoleransikaumjugadiambilmelaluiDasarPendidikanKebangsaandanDasarKebudayaanKebangsaan.BeberapastrategiDasarPendidikanKebangsaanbermatlamatuntukmelahirkansatumasyarakat yang bersatupadudanberdisiplin. Di antarastrategipelaksanaannyaialamenjadikanBahasaKebangsaansebagaibahasapengantar yang utama, mengadakankurikulum yang samadanberorientasikan Malaysia bagisemuajenissekolah, mempertingkatkanpendidikankerohanian, moral dandisiplin, sertamenggalakkanaktivitiko-kurikulum yang memupukdisiplinsepertipasukan-pasukanberuniform.






    Di sampingkeluargadansekolah, pengaruh yang seterusnyaialah media massa. Media massamempunyaiperanan yang penting di dalammenanganicabarankelimaini. Media massabolehmendidikdanmenyuburkannilai-nilaimurnisepertihormatmenghormati, bertolakansurdanbertoleransi. Media massapatutmendedahkananak-anakkepadaaspek-aspekbudaya lain supayamerekalebihmemahamidandapatmenerimacarahidup yang berlainan. PepatahMelayuadamenyatakan ‘’Takkenalmakatakcinta.’’


    Seluruhrakyat Malaysia jugamestilahsentiasamengingatdanmengambiliktibardarisejarahnegara.PadazamanKesultanan Melaka penduduk-penduduk yang berbagaikaumsudahdapatmenerimasatukebudayaan yang memangtelahberakarumbi di Melaka.Misalnya, orang CinatelahberjayamenyesuaikandiridenganpersekitarantempatanhinggaterbentuknyamasyarakatCinaPeranakan yang lebihdikenalsebagaimasyarakat Baba danNyonya yang telah pun menerimabeberapaunsurkebudayaantempatan. Setiaprakyatwajibmengingatisejarahnegara di dalammencapaikemerdekaan.Kemerdekaan yang dicapaiadalahhasilkerjasama di antarakaum yang telahbersetujudenganbeberapaperkara yang menjadiasasKemerdekaandanPerlembagaannegara.SetiaprakyatharusmemahamibagaimanaPerlembagaanmengiktirafkeistimewaankedudukanbumiputeradanhakkerakyatanbagibukanMelayu,yanglayakdanmemilihuntukmenjadiwarganegara. Denganpersetujuansemuakaumjuga agama Islam diiktirafsebagai agama rasmi Malaysia.






    Mewujudkanmasyarakatmatang, liberal danbertoleransiiniadalahamatpentingkerana Malaysia tentutidakmahuperistiwamalang 13 Mei 1969 berulanglagi. Tanpamasyarakat yang matang, liberal dantoleransiiniWawasan 2020 tidakakanmenjadikenyataanmalahseluruhnegaraakanterjerumuskejurangkehancuran.


















    m/s 37-42


    CABARAN KEENAM


    MEMBINA MASYARAKAT YANG MAJU DAN SAINTIFIK


    Cabaran keenam Wawasan 2020 memperlihatkan bahawa masyarakat yang diingini oleh Wawasan 2020 ialah masyarakat yang maju, saintifik, dan progresif.


    Masyarakat yang maju bererti masyarakat yang sentiasa bersedia menerima perubahan untuk menjadi lebih baik. Kemajuan bererti berubah dari keadaan yang sedia ada kepada keadaan yang lebih baik. Masyarakat yang maju sentiasa terbuka untuk menerima idea dan dapat mengubahsuai dengan situasi yang baru demi meningkatkan taraf hidup mereka. Masyarakat yang berdaya maju tidak akan menutup pemikiran mereka kepada unsur-unsur dari luar selagi mana unsur-unsur itu dapat digunakan untuk kebaikan. Masyarakat progresif tidak kekal di dalam kekolotan tetapi sentiasa mengikuti peredaran zaman.


    Perkataan saintifik pula merujuk kepada pengetahuan atau ilmu yang sistematik dan dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh itu maju dan saintifik bermaksud sentiasa meningkatkan mutu kehidupan dengan cara meningkatkan pengetahuan yang saintifik.


    Di dalam menuju negara maju, Dato’ Seri Dr. Mahathir sentiasa menekankan bahawa perubahan sikap rakyat ialah faktor penentu berjaya atau tidaknya impian kita. Orang Melayu tidak mampu untuk mengasingkan diri mereka daripada perubahan yang berlaku di sekeliling.


    “ Oleh sebab orang Melayu tidak mengubah cara hidup mereka dengan cepat, mereka ditewas dan ditakluk. Hampir empat ratus lima puluh tahun. Tetapi kemerdekaan yang diperolehi bukan terjamin selama-lamanya. Jika kita tidak bersedia untuk mengikuti perubahan zaman, pihak yang dahulu menjajah akan menjajah kita semua. Hanya kali ini pendekatan penjajahan adalah berbeza. Mereka tidak lagi perlu menempatkan tentera dan pentadbiran mereka untuk menakluk kita. Melalui ilmu dan kepintaran serta kekayaan, mereka dapat menguasai kita”.


    Islam sentiasa menyeru umatnya untuk bergerak ke hadapan. Manusia diseru supaya berikhtiar dan bersedia untuk berubah. Terdapat ayat Quran yang bermaksud “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” ( Surah Al Ra’ad Ayat 11). Konsep Hijrah pula bererti berpindah dari keadaan yang kurang baik kepada keadaan yang lebih baik. Manusia disuruh berikhtiar dan tidak hanya menyerah kepada takdir. Berputus asa dari rahmat Allah adalah sesuatu yang ditegah oleh Islam. Terdapat ayat Quran yang berbunyi “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah”.


    Menyerah kepada takdir semata-mata bererti tidak berjiwa maju. Memetik pandangan Dr. Mahathir, “ Orang Islam yang hanya menyalahkan takdir sedangkan ia boleh memperbaiki nasibnya adalah orang yang kurang percaya kepada keadilan Allah s.w.t. Allah s.w.t. tidak memberi akal fikiran, tenaga dan pancaindera kepada manusia jika mereka hanya dikehendaki menunggu dan menerima nasibnya sahaja. Segala anggota, tenaga dan akal fikiran diberi kepada makhluk Allah s.w.t. untuk digunakan bagi menyelamat dan menjayakan diri mereka”. Manusia disuruh berdoa tetapi doa mesti disertakan dengan usaha. 


    “Zaman beredar dan semuanya beredar dan berubah dengannya. Mereka yang tidak sanggup berubah akan ketinggalan zaman. Tidak ada bangsa atau negara yang boleh mengasingkan diri daripada perubahan yang berlaku diseluruh dunia moden ini”.


    Kata Dr. Mahathir lagi “Kejayaan atau kegagalan seseorang banyak bergantung pada dirinya sendiri. Bangsa yang dikelilingi oleh keadaan yang menekan boleh berjaya sedangkan bangsa yang mempunyai negara yang serba mewah mungkin lebih miskin dan lemah. Sebabnya ialah kualiti dan sifat yang ada pada bangsa-bangsa berkenaan”.


    “Hanya jika kita dapat menjadi negara maju barulah kita akan dapat bertahan jika sekatan dagang dan lain-lain ancaman bukan tentera dilancarkan terhadap kita”. ( Ucapan Dr. Mahathir di Pusat Dagangan Dunia Putera 8 Nov, 1991).


    Bagaimanakah maksud negara maju yang dimaksudkan oleh Dr. Mahathir? Mengikut beliau “ Kita telah membentuk Wawasan 2020 yang bertujuan menjadikan Malaysia sebuah negara maju menjelang tahun 2020. Negara maju yang dimaksudkan bukan semata-mata negara industri yang pendapatan per kapitanya adalah sekian banyak. Yang dimaksudkan dengan negara maju ialah negara yang berupaya membangunkan diri sendiri melalui penguasaan ilmu, kecekapan dan moral yang tinggi yang akan membolehkan kita bersaing dengan negara maju yang lain dalam semua bidang”. ( Pusat Dagangan Dunia Putra 8 Nov. 1991)


    Dr. Mahathir sentiasa menekankan kepentingan berjiwa maju dan menguasai ilmu pengetahuan. Sesungguhnya tanpa ilmu pengetahuan kemajuan tidak mungkin tercapai. Masyarakat Malaysia perlu bersedia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi serta sentiasa berfikir dan mencipta sesuatu yang lebih baik. Pengetahuan yang saintifik adalah penting untuk membina generasi yang mempunyai kecekapan dan kemahiran di dalam berbagai-bagai bidang. Tanpa ilmu dan pengetahuan saintifik masyarakat tidak mungkin mencapai kejayaan dan kecemerlangan.


    Islam amat mendorong manusia untuk menimba ilmu dan menggunakan akal fikiran. Manusia dikurniai akal fikiran dan inilah yang meningkatkan martabat mereka sebagai makhluk ciptaan Allah. Allah telah mengajar Nabi Adam tentang nama-nama benda, dan dengan ilmu pengetahuan ini martabat Adam dilebihkan dari Malaikat dan iblis. 


    Terdapat banyak sekali ayat Quran yang menyeru manusia menggunakan daya intelek. Allah menjelaskan bahawa setiap sesuatu telah dijadikan untuk kebaikan manusia seandainya manusia mahu berfikir. Al-Quran menerangkan bahawa manusia haruslah memerhati dan memandang dengan mata hati segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, seperti bukit-bukau, gunung-ganang, tiupan angin dan bayu kerana semuanya mengandungi pengajaran.


    Dengan ilmu yang saintifik dan pemikiran yang kreatif manusia akan mendapat penemuan-penemuan baru yang memberi manfaat kepada kehidupan. Manusia diingatkan bahawa menuntut ilmu adalah wajib bagi orang Islam yang lelaki ataupun perempuan. Di dalam Islam menuntut ilmu adalah proses seumur hidup iaitu dari buaian hingga ke liang lahat.


    Untuk menjadi maju dan progresif sesuatu masyarakat perlulah sentiasa mengikuti perkembangan yang berlaku di sekeliling dan sanggup belajar dari siapa sahaja. Ada hadis yang bermaksud bahawa umat Islam diseru untuk belajar walaupun hingga ke negeri China, dan menuntut itu adalah proses yang berterusan seumur hidup, dari buaian hingga ke liang lahat. Ilmu pengetahuan disifatkan sebagai kriteria kekuatan ummah. Alam ini dicipta sebegitu rupa supaya manusia dapat menggunakan akal fikirannya secara bijaksana. Surah Al-Mukminun ayat 6 bermaksud, “Orang mukmin adalah orang yang bersegera untuk mendapatkan segala kebaikan dan merekalah orang yang berada di hadapan dalam mendapatkan kebaikan itu.”


    Wawasan 2020 bertujuan membawa negara kepada tahap kemajuan yang setaraf dengan negara-negara maju. Ini tidak bermakna kita ingin kepada keadaan seperti keruntuhan moral dan keangkuhan kuasa yang melanda sesetengah negara maju. Yang kita maksudkan ialah kebolehan, pengetahuan dan kecekapan serta taraf yang sama atau lebih baik daripada negara maju. Kemajuan yang diingini ialah kemajuan yang lebih menyeluruh dengan mengambil iktibar dari keruntuhan aspek kerohanian yang berlaku di negara maju.


    Usaha serta tenaga yang berlipat ganda perlulah dicurahkan untuk menjamin masa depan yang lebih gemilang bagi seluruh masyarakat Malaysia.










    CABARAN KETUJUH


    MEWUJUDKAN MASYARAKAT PENYAYANG DAN BUDAYA PENYAYANG


    Y.A.B. Dr. Mahathir mentafsirkan masyarakat penyayang dan budaya penyayang sebagai sistem sosial yang mementingkan masyarakat lebih daripada diri sendiri dengan kebajikan insan tidak berkisar pada negara atau orang perseorangan tetapi sekeliling sistem keluarga yang kukuh. ( Ucapan Dr. Mahathir sempena persidangan pertama Majlis Perdagangan Malaysia, 28 Feb. 1991)


    Dengan kata lain masyarakat penyayang ialah masyarakat yang hidup bermuafakat dengan anggota-anggotanya yang mesra dan bertimbang rasa. Setiap orang saling faham memahami dan hormat-menghormati. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua mengasihi yang muda.


    Individu di dalam sebuah masyarakat penyayang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri sahaja. Mereka tidak akan melakukan sesuatu yang jelas akan membawa bencana kepada orang-orang di sekeliling.


    Sifat-sifat inilah yang diperlukan dalam usaha mencapai Wawasan 2020. Matlamat Wawasan 2020 ialah pembangunan yang seimbang. Wawasan 2020 bertujuan membawa negara kepada kemajuan yang setaraf dengan negara-negara maju. Ini tidak bermakna kita ingin kepada keadaan seperti keruntuhan moral dan keangkuhan kuasa yang melanda sesetengah negara maju. Tujuan Wawasan ialah kemajuan material yang diimbangi dengan pembangunan rohani serta pengekalan nilai-nilai murni kita. Malaysia akan menjadi sebuah negara maju yang berperibadi. Tanpa jiwa penyayang kita akan mengulangi kesalahan negara maju yang mengalami keruntuhan moral. Manusia sanggup menghancurkan manusia lain dalam usaha mencari kekayaan. Walaupun demikian segala kekayaan tidak dapat membahagiakan bila jiwa sentiasa dihimpit keresahan dan kebimbangan.


    Pengwujudan masyarakat penyayang dan budaya penyayang amat perlu diberi perhatian dalam usaha kita menuju negara maju. Pada masa ini rakyat Malaysia kelihatan sebagai rakyat yang pemurah dan sering memberi sambutan baik terhadap rayuan-rayuan derma dan bantuan dari masa ke semasa, namun terdapat pula kejadian seperti membuang dan mendera anak, mengabaikan orang tua-tua, merosakkan harta benda awam, membinasakan alam sekitar serta kegiatan antisosial yang berleluasa. Tanpa budaya penyayang akan berlaku lebih banyak kerosakan kepada manusia dan alam sekitar.


    Asas yang paling kukuh untuk membina budaya penyayang ini ialah institusi keluarga. Anak-anak yang dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang di dalam keluarga yang bahagia akan membesar sebagai individu yang berkualiti. Anak-anak ini akan mewarisi sifat-sifat positif dan nilai-nilai murni dari ibu bapa mereka. Oleh kerana itulah kita memberi penekanan kepada pembentukan keluarga yang bahagia. Ibu bapa diingatkan supaya menjalankan tanggungjawab mereka untuk memelihara keluarga dan mengasuh anak-anak untuk menjadi warga yang berguna. Di dalam al-Quran dan hadis dapat ditemui banyak ayat-ayat yang mengingatkan manusia akan tanggungjawab memelihara keluarga supaya terselamat dari kesengsaraan dan api neraka. Rasulullah s.a.w juga telah bersabda “ seutama-utamanya dinar ialah dinar yang dibelanjakan oleh seseorang kepada keluarganya”. Ini bermakna manusia mesti memberi keutamaan kepada kebajikan keluarganya sebelum memberi bantuan kepada orang lain.


    Setelah menunaikan tanggungjawab kepada keluarga, manusia juga diingatkan bahawa kita masih mempunyai tanggungjawab terhadap jiran dan manusia lain di sekeliling kita. Di dalam Islam terdapat hak-hak seorang jiran dan terdapat seruan agar manusia berbaik-baik sesama sendiri. Manusia diingatkan bahawa menjaga hubungannya dengan manusia 


    ( Hablumminannas) itu adalah penting seperti mana hubungannya dengan Tuhan 


    ( Hablumminnallah ). Terdapat banyak ayat-ayat al-Quran yang mencegah manusia dari menyakiti sesama manusia. Islam juga mewajibkan zakat. Melalui amalan berzakat ini orang-orang yang berharta boleh menolong golongan yang memerlukan pertolongan. Islam memuliakan umat yang pemurah. Amalan bersedekah akan mendapat ganjaran pahala dan pahala ini akan berterusan walaupun setelah orang yang memberinya telah meninggal dunia. Rasulullah s.a.w juga bersabda yang bermaksud “Orang bodoh yang dermawan itu lebih dicintai oleh Allah daripada seorang alim yang kedekut dan penyakit (hati) yang paling teruk ialah kedekut.”


    Amalan masyarakat penyayang amat lumrah di dalam kehidupan nenek moyang kita. Kehidupan mereka penuh dengan kegiatan-kegiatan bersama. Mereka mengamalkan bergotong-royong dan berderau untuk mencari rezeki ataupun bila mendirikan rumah mengadakan kenduri kendera dan sebagainya. Anggota masyarakat tradisi tidak mengelak bila diajak menyumbangkan tenaga bahkan mereka akan merasa tersinggung dan tersisih jika tidak diajak turut serta di dalam aktiviti masyarakat. Sikap inilah yang menjadi asas kepada pembinaan masyarakat yang bermuafakat. Tanpa perasaan muafakat kita tidak akan dapat menangani cabaran pertama Wawasan 2020iaitu membina bangsa Malaysia yang bersatu padu.


    Warganegara yang diidamkan oleh Wawasan 2020 ialah warganegara yang setia dan sanggup bekerjasama. Keran itulah kita menjalankan berbagai usaha untuk menanam perasaan berbaik sangka sesama manusia. Warga yang penyayang tidak sekali-kali bersifat ganas, jauh sekali dari merosakkan keharmonian hidup sendiri atau orang-orang lain di sekelilingnya.


    Golongan remaja adalah golongan terpenting di dalam konteks Wawasan 2020 kerana golongan inilah yang akan menyaksikan Wawasan ini menjadi kenyataan dan merekalah yang bakal menerajui negara ini pada masa hadapan. Malangnya pada masa ini terdapat berbagai-bagai masalah sosial yang melanda kaum remaja. Gejala-gejala sosial seperti penagihan dadah, melepak, ponteng sekolah dan berbagai jenayah juvana adalah amat membimbangkan. Masalah ini perlu diatasi kerana ia boleh menggagalkan cita-cita Wawasan 2020.


    Jika diamati, gejala-gejala ini tidak akan berleluasa jika telah wujud budaya penyayang di dalam masyarakat kita. Setiap orang menjalan peranan untuk mengawasi, menasihati dan membetulkan tingkah laku anak-anak remaja yang berada di hadapan mereka. Adalah lebih mudah untuk mencegah dan membendung sebarang kelakuan yang buruk di peringkat awal lagi.


    Keluarga adalah asas pembinaan masyarakat. Di dalam keluarga yang bahagia, anak-anak mendapat didikan yang sempurna. Mereka akan membesar sebagai individu yang berkualiti yang akan memberi sumbangan kepada pembangunan bangsa dan negara.


    Salah satu faktor yang sering diberikan sebagai penyebab masalah moral remaja alah kesibukan ibu bapa. Ibu-ibu yang bekerja di luar rumah tidak dapat memberikan perhatian yang sewajarnya kepada anak-anak. Tetapi jika kita renungkan sejenak maka kita dapati bahawa kesibukan ibu bapa bukanlah suatu perkara yang baru di dalam masyarakat kita. Pada masa dahulu pun ibu-ibu keluar membanting tulang di sawah-sawah dan di ladang-ladang. Namun begitu pada masa dahulu cara hidup masyarakat adalah berbeza dari masa sekarang. Bila ibu bapa tidak ada di rumah, jiran-jiran mengambil alih peranan mereka sepenuhnya. Mereka mengawasi anak-anak orang-orang lain seperti mana mereka mengawasi anak-anak mereka sendiri. Mereka menjaga kebajikan dan menegur ajar anak-anak jiran dan begitulah juga mereka mengharapkan jiran-jiran menegur ajar anak-anak mereka semasa mereka tidak ada di rumah. Ibu bapa juga mengajar anak-anak mereka supaya menghormati jiran seperti mana mereka mahu anak-anak menghormati mereka. Dengan cara ini anak-anak tidak berani berbuat perkara-perkara yang tidak baik kerana takut dilihat oleh jiran-jiran.


    Tetapi pada masa ini cara hidup yang sebegini boleh dikatakan hampir pupus lebih-lebih lagi di bandar-bandar besar. Ramai jiran yang tidak mengenali sesama mereka jauh sekali untuk mengambil berat tentang aktiviti anak-anak jiran. Tidak kurang pula yang mudah merasa tersinggung jika ada jiran-jiran yang menegur mana-mana kelakuan anak-anak mereka. Oleh itu anak-anak yang ditinggalkan bersendirian di rumah merasa bebas untuk melakukan apa sahaja.


    Kerajaan telah menjalankan berbagai program bagi mengukuhkan semangat kejiranan dan perpaduan di kalangan rakyat. Menerusi program “Kampungku” juga boleh disemai kembali kebijaksanaan budaya nenek moyang kita yang mencintai kampung halaman. Perasaan cintakan kampung halaman inilah menjadi asas kepada kegiatan-kegiatan bergotong-royong. Lebih dari itu perasaan inilah juga yang menyebabkan individu di dalam masyarakat tidak berani berbuat sesuatu yang boleh mencemarkan nama baik kampung halaman. Orang-orang tua sering berpesan supaya “ Jangan beri malu orang kampung.” Menjaga nama baik kampung menjadi tanggungjawab semua penduduk. Pepatah ada mengatakan “ Adat berkampung, kampung dipertahankan”. Mempertahankan kampung yang dimaksudkan di sini bukanlah sekadar mempertahankannya dari serangan musuh tetapi mempertahankan nama baik dengan sama-sama menjaga tingkah laku dan budi pekerti. Ini bererti setiap individu sangat mengambil berat akan pandangan masyarakat terhadap mereka. Ini adalah salah satu ciri-ciri “ caring society” atau masyarakat penyayang.


    Di dalam kehidupan dunia moden ini, anak-anak sering terpaksa hidup berjauhan dari ibu bapa, sama ada untuk belajar atau bekerja. Ribuan remaja meninggalkan kampung halaman untuk bekerja di kilang-kilang. Belia-belia yang berhijrah ke bandar menghadapi kejutan budaya dan sesetengahnya terpengaruh oleh gejala-gejala yang negatif. Ini menyebabkan bertambahnya masalah sosial di kalangan remaja. Keadaan ini semakin buruk jika masyarakat mengamalkan sikap tidak peduli. Keadaan ini juga boleh dikawal dengan wujudnya masyarakat penyayang di mana anggota masyarakat tidak mengamalkan sikap tidak peduli. Masyarakat mestilah turut sama membimbing dan mengawasi anak-anak remaja yang kini telah jauh dari pengawasan ibu bapa. Di dalam hal ini juga kita harus mengambil teladan dari masyarakat tradisi. Suatu ketika dahulu seseorang tidak berani berbuat sesuatu yang menyalahi etika jika mengetahui orang kampungnya ada berdekatan kerana takut perkara itu akan dilaporkan kepada ibu bapa dan takut perbuatannya itu akan turut “ memalukan orang kampung”.


    Amalan masyarakat penyayang sepatutnyalah diteruskan pada masa ini. persatuan-persatuan sukarela boleh melibatkan belia-belia ke dalam program-program kekeluargaan pihak majikan sepatutnya memberi perhatian kepada kebajikan pekerja dan mengisi kekosongan mereka yang jauh dari ibu bapa. Ini akan menolong memberikan ketenangan jiwa yang akan dapat meningkatkan kualiti mereka sebagai pekerja.


    Masyarakat yang penyayang merupakan masyarakat yang terbaik kerana di sinilah terdapatnya segala nilai-nilai murni yang akan terus menjamin kewujudan kita sebagai bangsa yang maju dan dihormati dunia. 


































    CABARAN KELAPAN


    MENJAMIN SEBUAH MASYARAKAT YANG ADIL DAN SAKSAMA EKONOMINYA






    Cabaran yang kelapan ini memberikan tumpuan kepada bidang ekonomi. Ekonomi dianggap sebagai keperluan asas sesebuah negara. Masyarakat perlu berada pada tahap ekonomi yang memuaskan sebelum ia dapat membangunkan aspek-aspek yang lain.


    Keadaan ekonomi yang baik akan dapat membangunkan kesejahteraan dan kebajikan yang lain. Sejak merdeka negara kita telah menjalankan berbagai program dan rancangan untuk meninggikan taraf ekonomi rakyat. Berbagai projek telah dilaksanakan seperti Rancangan Pembangunan Luar Bandar, berbagai rancangan penerokaan tanah hinggalah ke Dasar Ekonomi Baru dan Dasar Pembangunan Nasional. Program-program pembangunan ekonomi dijalankan dengan tujuan untuk membasmi kemiskinan dan menyatupadukan rakyat berbilang kaum.


    Menjelang tahun 2020 masyarakat Malaysia diharapkan dapat menikmati ekonomi yang adil dan saksama.


    Bagaimanakah keadaan ekonomi masyarakat Malaysia seperti yang dicita-citakan oleh Wawasan 2020? Dan apakah yang dimaksudkan dengan ungkapan “ masyarakat yang adil ekonominya”?


    Pengertian masyarakat yang adil ekonominya bolehlah dirumuskan seperti berikut:


    1. Keadaan bila semua rakyat terlepas dari kemiskinan mutlak


    2. Tiada rakyat yang menderita akibat kekurangan zat makanan dan makanan tersedia secukupnya.


    3. Tempat berlindung, perkhidmatan perubatan dan keperluan asas adalah mencukupi.


    4. Golongan menengah yang besar lagi giat.


    5. Peluang-peluang tersedia untuk golongan yang berada pada taraf ekonomi yang rendah untuk memperbaiki keadaan hidup mereka.


    6. Terdapat imbangan yang wajar dalam bidang-bidang iktisas dari semua jenis pekerjaan yang utama.


    7. Terbentuknya sebuah komuniti perdagangan dan industri bumiputera.


    8. Perkongsian sepenuhnya kemajuan ekonomi. Pengagihan yang adil dari segala segi.


    9. Terdapat imbangan yang adil di kalangan kelompok-kelompok etnik termasuk bumiputera di Sabah dan Sarawak dari segi penyertaan dan sumbangan terhadap sektor-sektor moden.






    Apakah langkah-langkah yang telah dijalankan bagi mencapai matlamat keadilan ekonomi untuk masyarakat Malaysia? Apakah usaha-usaha kita untuk memastikan bahawa pembangunan ekonomi boleh dirasai bersama oleh semua rakyat dengan tidak mengira keturunan dan wilayah mereka berada?






    Mengikut Perdana Menteri Dato’ Seri Dr.Mahathir keadilan ini hanya dapat dicapai dengan usaha yang bukan sahaja bersungguh-sungguh tetapi mestilah dijalankan dengan penuh kejujuran.






    Peristiwa 13 Mei telah memberi pengajaran bahawa Kerajaan tidak lagi dapat membiarkan haluan negara berkembang mengikut arus-arusnya yang tersendiri. Justeru itu Rukunegara telah diisytiharkan pada tahun 1971. Rukunegara menjadi pegangan dan prinsip negara. Justeru itu juga Dasar Ekonomi Baru dilancarkan pada tahun 1970. Dasar Ekonomi Baru mempunyai matlamat penting untuk membasmi kemiskinan tanpa mengira kaum dan merapatkan jurang perbedaan antara rakyat serta menghapuskan identiti pekerjaan dengan keturunan. Rancangan Malaysia Kedua, Ketiga, dan seterusnya Keempat mengamalkan Dasar Ekonomi Baru. Dasar ini tidak bertujuan untuk mengambil hak sesuatu kaum tetapi untuk merapatkan jurang perbedaan antara yang berada dengan yang tidak berada,tanpa mengira keturunan masing-masing.


    Dasar Ekonomi Baru adalah satu formula untuk membetulkan ketidakseimbangan sosio-ekonomi yang wujud di negara kita ini di antara kaum-kaum, di antara wilayah-wilayah dan di antara kawasan-kawasan di wilayah yang sama. Matlamat utama ialah perpaduan negara.


    Rancangan-rancangan pembangunan di bawah Dasar Ekonomi Baru dijalankan menerusi strategi serampang dua mata:-


    i. Pembasmian kemiskinan tanpa mengira kaum


    ii. Penyusunan semula masyarakat untuk mengurangkan dan seterusnya menghapuskan pengenalan kaum mengikut fungsi-fungsi ekonomi.






    Kemiskinan merupakan sebab utama yang boleh menimbulkan rasa kecewa dan tidak puas hati di kalangan rakyat, tidak kira di bandar atau di luar bandar yang melibatkan semua kumpulan kaum. Kemiskinan juga menimbulkan satu putaran yang berulang dari segi kejahilan, kesengsaraan, daya pengeluaran yang rendah dan keadaan hidup yang daif.


    Di negara kita ini, suasana kemiskinan boleh mencacatkan perpaduan negara. Kaum bumiputera telah jauh ketinggalan dan keadaan ini boleh mencetuskan perasaan tidak puas hati yang boleh mengancam keselamatan dan kedamaian negara.






    DEB berusaha menyusun semula masyarakat dengan cara:






    · Meninggikan daya pengeluaran dan taraf kehidupan golongan miskin di luar bandar melalui proses memodenkan kawasan-kawasan luar bandar.


    · Mengurangkan keadaan yang tidak seimbang dalam struktur guna tenaga yang terdapat sekarang, dengan cara yang progresif dan menerusi pertumbuhan ekonomi seluruhnya, supaya penyertaan berbagai kaum dalam sektor-sektor utama ekonomi akan mencerminkan kedudukan tenaga buruh mengikut komposisi kaum menjelang 1990.






    Matlamat Dasar Pembangunan Negara (DPN)


    Tempoh Dasar Ekonomi Baru telah tamat pada tahun 1990. Pada tahun 1991 Kerajaan telah mengumumkan Dasar Pembangunan Negara (DPN). DPN mengekalkan strategi asas DEB iaitu pembasmian kemiskinan dan penyusunan semula masyarakat untuk memperbaiki ketidakseimbangan sosial dan ekonomi antara kaum dan dengan ini akan menyumbang ke arah mengukuhkan perpaduan negara.


    DPN menjurus secara langsung kepada matlamat mencapai keadilan ekonomi. Ini termasuklah mewujudkan keseimbangan yang optimum di antara matlamat pertumbuhan ekonomi dengan pengagihan yang saksama, memastikan pembangunan yang seimbang bagi sektor-sektor utama ekonomi untuk membolehkan pertumbuhan menjadi lebih sama rata dan saling melengkapi dan membantu di antara satu dengan lain. DPN juga mempunyai strategi untuk mengurangkan dan akhirnya menghapuskan keadaan ketidakseimbangan sosial dan ekonomi negara untuk menggalakkan perkongsian faedah yang diperolehi dari pertumbuhan secara lebih adil dan saksama untuk semua rakyat Malaysia. DPN juga menggalakkan dan memperkukuhkan integrasi nasional dengan mengurangkan jurang yang luas dalam pembangunan ekonomi antara negeri dan antara kawasan bandar dan luar bandar serta membangunkan sebuah masyarakat progresif di mana kesejahteraan dinikmati oleh semua rakyat, di samping memiliki sikap dan nilai kerohanian yang positif. 


    Di samping meneruskan cita-cita DEB, DPN mengemukakan beberapa strategi baru iaitu:


    · Menumpukan perhatian kepada pembangunan sebuah masyarakat Perdagangan dan Perindustrian Bumiputera. ( MPPB)


    · Meningkatkan penekanan kepada sektor swasta untuk melibatkan diri dalam proses penyusunan masyarakat.


    · Memberi lebih tumpuan kepada pembangunan sumber manusia termasuk sistem nilai dan etika bagi mencapai matlamat pertumbuhan ekonomi dan pengagihan yang saksama.


    · Usaha-usaha yang lebih gigih dijalankan untuk mengurangkan ketidakseimbangan pembangunan di antara wilayah khususnya di antara negeri Sabah dan Sarawak dengan negeri-negeri lain.






    Program pelaksanaan untuk mengatasi kemiskinan di bandar-bandar juga dipertingkatkan. Di kawasan bandar, kemiskinan relatif dikurangkan menerusi penyediaan peluang yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan dan kemudahan asas seperti perumahan, pengangkutan dan kemudahan awam. Langkah-langkah juga diambil melalui perancangan dan penetapan zon pembangunan bandar yang sesuai dalam usaha membangunkan bandar-bandar secara teratur. Ini bukan sahaja akan dapat mengawal pertumbuhan kawasan-kawasan setinggan tetapi juga menyediakan peluang-peluang kepada golongan yang terlibat dalam perniagaan dan industri kecil.


    Peningkatan taraf sosial dan ekonomi masyarakat bumiputera boleh dicapai dengan pelaksanaan strategi meningkatkan gunatenaga dan penyertaan bumiputera dalam pengurusan sektor-sektor moden dan membentuk masyarakat perdagangan dan perindustrian Bumiputera.


    Gunatenaga di berbagai sektor dan pekerjaan dalam ekonomi disusun supaya mencerminkan komposisi berbagai kumpulan etnik dalam negara. Ketidakseimbangan ekonomi ini akan dapat dikurangkan berasaskan prinsip pembangunan seimbang dan pengagihan yang saksama untuk mencapai keadilan sosial dan memperkukuhkan negara.


    Kerajaan telah mengadakan berbagai usaha. Usaha ini tidak akan berjaya tanpa penglibatan rakyat. Dr Mahathir sering mengingatkan kaum bumiputera bahawa semangat ingin berjaya dan berdikari membolehkan mereka bersaing dan merebut peluang-peluang yang timbul daripada pembangunan ekonomi.






    Mengikut Dr. Mahathir Kerajaan akan terus berusaha membantu kaum bumiputera supaya setanding dengan bukan bumiputera di dalam lapangan perdagangan dan perindustrian. Tetapi tumpuan akan diberi kepada pengwujudan pengurus-pengurus dan pengusaha-pengusaha yang berpengalaman, cekap, berinisiatif, berdikari dan dapat bersaing di pasaran terbuka. Kerajaan mahukan satu masyarakat perniagaan dan perindustrian Bumiputera yang berdayamaju, berdaya saing, dinamik dan progresif setanding dengan kaum-kaum lain.






    Ketika merasmikan Kongres Ekonomi Cina pada 18 Ogos 1992. Dr. Mahathir mengingatkan kaum bumiputera supaya menggunakan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. Mereka juga boleh menjalankan usaha sama dengan kaum-kaum lain dan menerusi usaha sama seperti ini mereka boleh mempelajari selok-belok perniagaan dari orang yang lebih berpengalaman, bukan semata-mata dengan niat untuk menjadi cepat kaya. Kaum lain pula hendaklah menganggap rakan usaha sama Melayu mereka sebagai equal and real partners dan bukannya sebagai alat ataupun front untuk mendapatkan kemudahan kerajaan. Sikap positif seperti ini akan menjayakan rancangan pembangunan ekonomi yang berkekalan dalam negara berbilang kaum seperti Malaysia.


    Selain kegigihan dan kecekapan, kejujuran juga menjadi faktor di dalam menentukan kejayaan DPN. Kaum bumiputera tidak seharusnya mengulangi beberapa kesalahan yang telah dibuat di dalam tempoh DEB.


    Mengikut Dr. Mahathir DEB tidak dapat mencapai sepenuhnya matlamat yang ditentukan bukan kerana kelemahan Kerajaan. Jika dijumlahkan semua agihan kekayaan yang dibuat oleh Kerajaan selama 20 tahun DEB dilaksanakan, mungkin bumiputera hari ini akan memiliki lebih daripada 30 peratus ekonomi negara. Tetapi kerana ada yang tidak cekap atau kurang amanah, maka sebahagian daripada apa yang diperolehi telah terlepas daripada tangan bumiputera dan kembali kepada pihak lain. Sebab itulah juga badan-badan amanah diperlukan bagi mengawal pemilikan saham bumiputera.


    Di bawah DPN kerajaan akan terus memberi peluang dan mengagihkan sebahagian daripada punca kekayaan negara kepada bumiputera. Tetapi kerajaan tidak boleh menentukan bahawa bahagian yang diperuntukkan kepada bumiputera akan kekal dan bertambah. Bumiputera sendirilah yang harus berusaha dan bertanggungjawab untuk memelihara dan melipatgandakan harta kekayaan mereka.


    Dr. Mahathir juga sering mengingatkan bahawa kaum-kaum lain tidak sepatutnya merasa bimbang dengan segala langkah yang diambil untuk membantu bumiputera kerana langkah-langkah ini akan membawa kebaikan jangka panjang kepada negara dan semua rakyat. Kejayaan ini kelak akan menjamin keadilan sosial dan pengagihan ekonomi yang saksama seperti yang dicita-citakan oleh wawasan 2020 dan tertera melalui cabaran kelapan ini.










    CABARAN KESEMBILAN






    MEMUPUK DAN MEMBINA MASYARAKAT MAKMUR






    Cabaran kesembilan Wawasan 2020 ialah mewujudkan masyarakat makmur, dengan ekonomi yang sesungguhnya berdaya-saing, dinamik, tahan lasak dan mempunyai daya ketahanan .






    Pengertian Masyarakat Makmur:


    Masyarakat makmur bererti masyarakat yang berada pada tahap ekonomi yang sangat baik.


    Di dalam kamus Dewan perkataan “ Makmur” bererti mempunyai hasil yang banyak. Penduduk yang makmur hidup mewah dan serba cukup. Ini bererti di dalam masyarakat makmur rakyat menikmati hidup yang serba serbi mencukupi dan mampu menikmati taraf hidup yang baik.


    Makmur juga merujuk kepada keadaan serba ada dan kaya raya. Di dalam masyarakat makmur tidak akan wujud kemiskinan dan kesengsaraan yang disebabkan oleh kemiskinan. Oleh itu perkataan Makmur merojok kepada kemajuan dari segi kebendaan. Cabaran kesembilan ini menumpukan perhatiannya kepada bidang ekonomi dan pembangunan fizikal.


    Pada tahun 2020 negara Malaysia diharapkan akan mempunyai ekonomi yang pelbagai dan seimbang. Hasil negara akan dilipatgandakan di dalam semua bidang. Sektor industri akan berkembang pesat. Sektor pertanian pula bertambah moden dan produktif. Pertumbuhan ekonomi negara disokong pula oleh sektor perkhidmatan yang cekap dan berkesan.


    Untuk menjamin kemakmuran negara, Malaysia harus mempunyai kegiatan ekonomi yang mampu untuk bertindak dengan pantas dan dapat menyesuaikan diri mengikut perubahan penawaran, permintaan dan persaingan antarabangsa.






    Untuk mencapai taraf masyarakat makmur, rakyat negara ini mestilah mempunyai daya keusahawanan yang tinggi, mampu berfikir, mahir, tekun, bermaklumat dan bijak bertindak. Mereka hendaklah bersedia dan berusaha untuk mengekalkan kecemerlangan di dalam pencapaian mereka. Semua ini didokong oleh penggunaan teknologi tinggi dan sentiasa diubahsuai untuk meningkatkan kekesanan. Peningkatan teknologi dan pendapatan rakyat tidak pula bermakna kos sara hidup akan turut meninggi. Kehidupan rakyat akan menjadi lebih sejahtera dengan kadar inflasi dan kos sara hidup yang rendah.


    Negara makmur yang kita ingini ialah negara yang gagah di dalam bidang industri dan perdagangan dan indah pula dari segi budaya dan peribadi. Setiap rakyat bekerja dengan tekun untuk meningkatkan kecemerlangan diri tetapi tidak melupakan tanggungjawab sosial kepada bangsa dan negara.






    Pandangan Islam Terhadap Masyarakat Makmur


    Islam sentiasa menggalakkan umatnya untuk memperbaiki keadaan ekonomi dan menyeru manusia supaya bekerja keras bagi mencari rezeki di atas muka bumi. Allah s.w.t. menjelaskan bahawa setiap sesuatu ciptaanNya di muka bumi ini adalah untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan hidup manusia.


    Islam tidak melarang umatnya mengumpul harta atau mencari kekayaan. Apa yang dipentingkan ialah harta yang dicari itu ialah dari sumber yang halal. Islam mewajibkan zakat dan menyeru umatnya mengeluarkan sedekah jariah supaya kekayaan dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang lain. Islam menegaskan bahawa apabila manusia mati kebaikan dari sedekah jariahnya akan terus menyambung pahalanya walaupun amalan lain telah terputus darinya. Kemuliaan orang yang mengeluarkan sedekah jelas dilihat kerana “Tangan yang memberi dianggap lebih baik dari tangan yang menerima”. Di dalam Islam harta adalah pemberian Allah kepada manusia sebagai amanah untuk manusia mengurus, mengerjakan dan melaksanakan pada jalan yang diredai. Kemiskinan juga dikatakan sebagai hampir kepada kekufuran.


    Dalam masyarakat Islam hari ini ternyata bahawa kemunduran ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan umat Islam tidak berjaya untuk maju dalam dunia antarabangsa.






    Apakah langkah-langkah dan usaha kita untuk mencapai matlamat Pengwujudan Masyarakat Makmur?


    Sejak merdeka kerajaan telah menjalankan berbagai-bagai projek pembangunan yang bertujuan membantu rakyat memperbaiki taraf hidup mereka. Kerajaan memberi tumpuan kepada pembangunan ekonomi kerana tanpa ekonomi yang baik tidak mungkin akan tercapai kemajuan di bidang-bidang lain seperti pendidikan, kesihatan, budaya dan sebagainya. Dari sejak Rancangan Malaysia Pertama hinggalah ke pada masa sekarang, tumpuan diberikan kepada rancangan membasmi kemiskinan.


    Sejak peristiwa 13 Mei 1969, Dasar Ekonomi Baru (DEB) dilancarkan dengan matlamat untuk membasmi kemiskinan dan menyusun semula masyarakat bagi mencapai perpaduan negara. Sejak 1990, DEB telah digantikan dengan Dasar Pembangunan. (DPN) yang mempunyai matlamat yang sama dengan beberapa pendekatan yang baru.






    Dasar Pembangunan Nasional (DPN)


    DPN dapat membantu mencapai cita-cita mengwujudkan masyarakat makmur. Di bawah DPN langkah-langkah telah diambil untuk mencapai integrasi nasional melalui pengagihan ekonomi yang saksama. Selain dari itu tumpuan yang sama penting ialah bagi memastikan pembangunan yang seimbang bagi sektor-sektor utama ekonomi untuk membolehkan pertumbuhan yang lebih sama rata dan saling melengkapi di antara satu dengan lain. Melalui DPN juga usaha-usaha dijalankan bagi membangunkan sebuah masyarakat yang progresif di mana rakyat menikmati kesejahteraan dan memiliki sikap dan nilai kerohanian yang positif serta memiliki rasa bangga dan cintakan negara.


    Di bawah DPN, tumpuan diberikan bagi memajukan sumber manusia dan mewujudkan tenaga kerja yang berdisiplin dan produktif khasnya melalui program latihan untuk meningkatkan kemahiran dan sikap bagi mencapai kecemerlangan.


    Di samping itu DPN juga menjadikan sains dan teknologi sebagai satu asas penting dalam perancangan dan pembangunan sosio ekonomi dalam usaha membangunkan sebuah negara perindustrian moden.


    Turut diberikan perhatian di dalam DPN ialah pemeliharaan alam sekitar dan ekologi supaya jangka panjang, pembangunan dan sumber negara dapat dikekalkan secara berterusan di samping meningkatkan kualiti hidup rakyat.


    DPN juga menumpukan perhatian kepada pembangunan sebuah masyarakat Perdagangan dan Perindustrian Bumiputera bagi meningkatkan dan seterusnya mengekalkan penyertaan bumiputera dalam kegiatan ekonomi.






    Dasar Perindustrian Negara 


    Sejak tahun 70-an kerajaan menitikberatkan pertumbuhan industri bagi menampung keperluan pekerjaan. Mulai tahun 80-an, program perindustrian negara mengalami perubahan dengan galakkan industri berat yang bertujuan memperkukuhkan asas perindustrian negara dan menambah kemahiran rakyat yang dapat mempercepatkan proses pembinaan sebuah negara perindustrian.


    Kerajaan telah mewujudkan Pelan Induk Perindustrian yang mengandungi strategi-strategi dan langkah-langkah yang boleh membawa Malaysia ke dalam era sebuah negara perindustrian dan seterusnya menjadi teras kepada sebuah negara maju. Pertumbuhan ekonomi Malaysia akan lebih diterajui oleh pertumbuhan dalam sektor eksport.










    Dasar Pertanian Negara


    Dasar ini digubal untuk memaksimakan pendapatan sektor pertanian. Melalui penggemblengan sumber-sumber negara secara cekap dan berkesan. Usaha-usaha dijalankan bagi meningkatkan daya pengeluaran dan pendapatan pengusaha dan pekebun kecil. Dasar ini juga bertujuan memaju dan meningkatkan hasil dan mutu komoditi-komoditi terpilih untuk bahan makanan dan perindustrian.






    Persyarikatan Malaysia


    Melalui Persyarikatan Malaysia kedua-dua sektor awam dan swasta bekerjasama dan saling bantu-membantu untuk meningkatkan hasil negara.


    Selain dari dasar-dasar kerajaan yang tersebut di atas usaha-usaha ke arah negara makmur juga dijalankan melalui bidang-bidang lain seperti pendidikan dan berbagai program pembaharuan dan peningkatan produktiviti dan kualiti dalam perkhidmatan awam.


    Tumpuan kepada daya pengeluaran dibuat kerana ia merupakan kunci kepada semua masalah ekonomi. Bukan sahaja pengeluaran boleh menambahkan pendapat dan kebahagiaan hidup tetapi ia juga penting bagi mengatasi masalah inflasi dan lain-lain malapetaka ekonomi.


    Bagi Dr. Mahathir adalah penting bagi Malaysia mencapai kemajuan material kerana kemajuan material akan membebaskan kita daripada pergantungan sepanjang masa kepada negara-negara maju. Pergantungan akan menggugat kemerdekaan. Apabila kita telah mencapai taraf kemakmuran atau serba cukup kita tidak lagi dapat digugat dan dipaksa tunduk kepada kuasa asing.


    Pembangunan ekonomi adalah keperluan asas bagi pencapaian Wawasan 2020. Dr.Mahathir berkata, “Untuk mencapai Wawasan 2020 kita perlu pertumbuhan ekonomi diparas tujuh peratus setahun atau sekali ganda setiap sepuluh-tahun. Ini bermakna pada tahun 2020 ekonomi kita akan menjadi lapan kali lebih besar daripada sekarang.”


    Setakat manakah kita mempunyai peluang untuk mencapai cita-cita ini? Mengikut Dr. Mahathir, peluang kita adalah cerah. Beliau mempunyai pandangan yang positif. Di dalam perutusan khas menyambut tahun baru 1992, Dr. Mahathir berkata, “Dalam masa 34 tahun kita telah berjaya meningkatkan pendapatan per kapita yang dianggap sebagai ukuran pembangunan, sebanyak hampir sembilan kali ganda. Untuk Wawasan 2020 kita perlu tingkatkan pendapatan per kapita sebanyak lapan kali ganda dalam 30 tahun. Dengan rekod ini matlamat bukan mustahil.”


    Ketika berucap di Perhimpunan UMNO di PWTC pada 8hb. November 1991, Dr. Mahathir sekali lagi memberikan harapan bahawa Wawasan 2020 ini akan tercapai. Ia tidak mustahil kerana purata pertumbuhan dalam dekad 70 dan 80 an ialah hampir tujuh peratus. Lagipun segala infrastruktur sudah atau sedang disediakan. Sistem politik dan pentadbiran yang kukuh dan cekap sudah terbentuk. Sistem kewangan urusan bank, pasaran saham dan modal sudah wujud dan mampu menampung segala keperluan. Demikian juga dengan peningkatan kebolehan dalam bidang industri dan dagangan. Pendekatan baru dalam semua bidang boleh diterima dan diamalkan dengan cepat.


    Oleh yang demikian setiap rakyat Malaysia patutlah menggandakan usaha dengan penuh keyakinan.